TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Momen menarik terlihat ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 3.103 anggota Komponen Cadangan (Komcad) di Pusdiklatpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/10).
Sebelum melakukan pelantikan, Jokowi sempat mengecek kesiapan pasukan tentara cadangan tersebut.
Dengan menaiki mobil jip, Jokowi melakukan inspeksi barisan pasukan Komcad.
Namun tak sendirian, ia 'dikawal' oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca juga: Jokowi Tetapkan 3.103 Komponen Cadangan 2021 di Pusdiklatpassus
Momen ini bermula saat Jokowi turun podium dan bergegas menaiki mobil jip.
Prabowo mengikutinya di belakang. Kemudian, keduanya berdiri tegap di atas jip yang dikendarai prajurit perempuan.
Jokowi di depan, sementara Prabowo berdiri tepat di belakang Presiden.
Mobil itu kemudian berkeliling dari ujung ke ujung barisan pasukan Komcad, mengantar Jokowi dan Prabowo memantau kesiapan para prajurit didikan TNI itu.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Komponen Cadangan TNI yang Baru Saja Ditetapkan Presiden Jokowi
Setelah satu putaran, jip kembali ke depan podium.
Jokowi kembali ke mimbar inspektur upacara, sementara Prabowo memberikan laporan pelaksanaan Komponen Cadangan TA 2021 kepada Jokowi dan para tamu undangan.
Dalam laporannya Prabowo menyebut komponen cadangan yang ditetapkan berjumlah 3.103 orang. Para warga sipil itu telah menjalani pelatihan dasar militer dan digembleng oleh TNI sejak 21 Juni hingga 21 September.
”Terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam III Siliwangi 500 orang, Rindam IV Diponegoro 500 orang, Rindam V Brawijaya 500 orang, Rindam XII Tanjungpura 499, Universitas Pertahanan 604 orang,” ujarnya.
Baca juga: Jokowi: Komcad dan Modernisasi Alutsista Kokohkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Semesta Indonesia
Prabowo menyampaikan keikutsertaan para peserta sebagai Komcad didasarkan pada amanat UUD 1945.
Menurutnya, seluruh warga negara wajib ikut serta dalam urusan pertahanan dan keamanan negara. ”Bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara sebagaimana telah diamanatkan dalam undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945,” ujar Prabowo.
Untuk itu, kata Prabowo, setiap warga yang tergabung dalam Komcad harus dipersiapkan secara matang sejak dini.
Baik diberi bekal pendidikan kemiliteran hingga pengetahuan soal pertahanan negara, tujuannya untuk menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa dari berbagai ancaman.
Sementara itu Presiden Jokowi mengapresiasi keikutsertaan 3.103 warga sebagai Komcad.
Dia berharap para anggota Komcad yang telah dilantik itu dapat selalu siaga kapan pun negara membutuhkan, meski tak bekerja setiap hari layaknya TNI.
Ia juga berpesan agar kekuatan Komcad tak digunakan sembarangan.
Jokowi mengatakan komcad hanya dikerahkan dalam keadaan perang atau darurat militer.
Artinya, Komcad hanya digunakan demi kepentingan pertahanan dan keamanan negara.
Selain dua kepentingan tersebut, Komcad tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
”Perlu saya tegaskan Komcad tidak boleh digunakan untuk kepentingan lain kecuali kepentingan pertahanan, Komcad hanya untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara," kata Jokowi
Nantinya komando Komcad akan berada di bawah Panglima TNI, namun pengerahannya dilakukan oleh presiden dengan persetujuan DPR.
"Dimobilisasi oleh Presiden dengan persetujuan DPR, yang komando dan kendalinya berada di Panglima TNI. Artinya, tidak ada anggota Komcad yang melakukan kegiatan mandiri," beber Jokowi.
Jokowi menekankan para anggota Komcad akan bekerja hanya pada saat masa pelatihan dan mobilisasi.
Karena itu mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempersilakan peserta Komcad melanjutkan profesi masing-masing.
Namun ia mengingatkan para anggota komcad harus selalu siap siaga.
”Setelah penetapan ini, Saudara-saudara kembali ke profesi masing-masing. Anggota Komcad tetap berprofesi seperti biasa, masa aktif Komcad hanyalah pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat melakukan mobilisasi. Tetapi anggota Komcad harus selalu siaga jika dipanggil negara," tegas Jokowi.
Baca juga: Prabowo Laporkan Pelaksanaan Pembentukan Komponen Cadangan kepada Jokowi
Soal dibentuknya Komcad, Jokowi mengatakan bahwa TNI sebagai komponen utama selalu siaga tetapi perlu didukung oleh komponen cadangan dan Komponen pendukung.
"Itulah sistem pertahanan kita yang bersifat semesta, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh warga negara wilayah dan sumber daya nasional lainnya," ujar Jokowi.
Pada saat yang sama, Jokowi memastikan pemerintah juga terus melakukan modernisasi alutsista secara menyeluruh pada semua matra, baik darat, laut dan udara.
"Kita juga punya putra-putri yang tidak kalah kemampuannya di bidang sains dan teknologi, ilmuwan-ilmuwan kita, insinyur-insinyur kita sedang melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis. Pembangunan free guard termasuk peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," tutup Jokowi.
Komcad adalah tentara cadangan yang dipersiapkan pemerintah.
Pembentukan satuan ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021.
Rencananya, pemerintah akan merekrut 25 ribu orang ke dalam Komcad. Perekrutan dilakukan secara bertahap mulai awal 2021.(tribun network/fik/dod)