"Kalau meja sama bangku (pelanggan) bikin sendiri itu, minimalisir budget," kata Tigor sambil tertawa.
Lebih lanjut, konsep minimalisir budget itu juga diterapkan Tigor dalam memperoleh gerobak yang kini digunakannya.
Kata dia, gerobak full stainless dan kaca bertuliskan 'Nasi Goreng KS Rempah' itu dibelinya dari tangan pemilik pertama alias bekas.
Meski bekas, namun jika secara penampilan, gerobak milik Tigor masih layak untuk dapat mendukung bisnis nasi goreng rempahnya tersebut.
"Kalau ini gerobak, saya beli bekas, ya sama minim budget," katanya seraya menuangkan bumbu ke wajan panas.
Bahkan untuk bahan pokok sekalipun, Tigor juga memilih warung sembako yang memiliki harga jual lebih murah.
Baca juga: Ajak Keluarga ke Bekasi Demi Nasi Goreng Bang Tigor, Novel Baswedan Ucap Pencitraan, Singgung Siapa?
Padahal awal membuka usaha nasi goreng tersebut, kata dia, untuk berbelanja bahan pokok, Tigor kerap bolak-balik ke pasar tradisional.
"Awalnya saya belanjanya di pasar, tapi pas dapat warung sembako yang lengkap juga tapi lebih murah jadinya beli di situ (warung sembako yang tak disebutkan namanya)," tutup Tigor.