News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Strategi Partai Golkar Menangkan Pemilu 2024: Kurangi Konflik Internal

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung memaparkan strategi mengulang kejayaan Golkar saat Pemilu 2004 pada Pemilu 2024 mendatang. 

Dikatakan Doli, saat ini Golkar berupaya mengurangi terjadinya konflik internal. 

"Kami sekarang ini agak mengurangi adanya konflik-konflik internal kemudian mengkick out orang-orang yang ada di dalam," kata Doli dalam webinar bertajuk 'Dua Dasawarsa Kemenangan Partai Golkar', Sabtu (16/10/2021).  

Doli berujar, Partai Golkar tak kekurangan tokoh untuk Pemilu 2024, meski ada kader yang kini keluar membuat partai politik baru. 

Namun berdasarkan pengalamannya, menurut Doli banyak masyarakat di daerah-daerah yang merindukan ketokohan dari Golkar. 

Karena itu, kini Golkar mencoba untuk merangkul seluruh kader internal. 

"Kita mau merangkul semua karena  kami yakin betul apa yang dilakukan para tokoh-tokoh itu salah satunya mampu konsolidasi kekuatan internal partai," ujarnya. 

Baca juga: Banyak Tokoh Golkar Punya Jabatan Strategis, Akbar Tandjung Optimis Partainya Menang Pemilu 2024

Lebih lanjut, Doli mengakui situasi saat ini berbeda dengan tahun 2004. 

Namun, dengan tekad yang kuat memenangkan Pemilu 2024, Doli yakin bisa mengulangi kejayaan Golkar pada Pemilu 2024.

"Oleh karena itu, kami sekarang sedang berupaya, jadi kami merasa generasi yang malu kalau kemudian tak bisa mengulangi setelah 2004 itu tidak bisa menang lagi. Oleh karena itu kami bertekad bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar pada 2024 setelah 20 tahun kemudian, setelah 2004, baru menang untuk pertama kali," tandas Ketua Komisi II DPR RI itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini