TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR) di Kalimantan Selatan, pada Kamis (20/10/2021) kemarin.
Pabrik yang menelan investasi sebesar Rp 2 triliun itu, memiliki kapasitas pengolahan biodiesel sebanyak 1.500 ton per harinya.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, hari ini saya resmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Argo Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan," kata Jokowi dalam acara peresmian yang juga disiarkan secara langsung.
Pabrik itu memiliki kapasitas 1.500 ton per hari dengan dana investasi sebesar Rp 2 triliun.
Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik tersebut karena membantu misi pemerintah dalam hilirisasi kelapa sawit. Jokowi meminta perusahaan lain mengikuti PT JAR, yang tidak hanya menghasilkan barang mentah, namun juga mengolahnya sehingga mempunyai nilai tambah.
"Saya berharap ada perusahaan lain mulai hilirisasikan dan industrialisasikan CPO. Entah jadi minyak goreng, kosmetik, atau jadi barang setengah jadi dan barang jadi lainnya. Saya hargai yang dilakukan PT Jhonlin Group yang mengubah CPO jadi Biodiesel 30. Ini memberikan nilai tambah besar," tutur Jokowi.
Baca juga: Golkar: Pertumbuhan Ekonomi Terjaga, Pandemi Covid-19 Terkendali Bukti Program Jokowi – Ma’ruf
Dalam acara tersebut, turut hadir pemilik JAR dan Jhonlin Grup yaitu Syamsudin Andi Arsyad atau yang lebih dikenal Haji Isam.
Nama Haji Isam sendiri terkait dengan kasus dugaan suap terhadap pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Angin Prayitno Aji.
Prayitno Aji bersama 5 orang lainnya menjadi tersangka dalam kasus suap pemeriksaan pajak tahun 2016 dan 2017.
Profil Haji Isam
Lantas siapakah Haji Isam?
Dikutip dari TribunPontianak, Haji Isam merupakan pengusaha batu bara di Batu Licin, Kabupaten Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan.
Ia dikenal sebagai pengusaha lokal kelas kakap.
Ia juga dijuluki crazy rich Kalsel.