TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati hari santri Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mendorong gerakan santri nasional berwakaf uang.
Gerakan tersebut dianggap bisa meniadakan ketimpangan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia.
Ketua Panitia Gerakan Santri Nasional Berwakaf Uang dari Lembaga Wakaf dan Pertanahan PWNU DKI, Jakarta, Nuril Anwar menjelaskan saat ini pengetahuan masyarakat terhadap mekanisme dan hukum wakaf sangat terbatas.
"Masyarakat literasinya kurang sekali tentang wakaf ini. Banyak yang berpikir wakaf itu harus bangunan atau tanah, padahal bisa menggunakan uang, itu lebih mudah," ujar Nuril dalam pernyataannya, Jumat (22/10/2021).
Gerakan ini ditambahkan Nuril akan merangkul kelompok milenial untuk ikut terlibat.
"Pak Presiden dan Wapres pernah mengatakan potensi wakaf ini bisa Rp180 Triliun. Jika gerakan ini sukses yang akan merasakan dampaknya secara langsung adalah masyarakat yang membutuhkan, tidak ada lagi kemiskinan," tegasnya.
Baca juga: Literasi Masyarakat Mengenai Wakaf Masih Rendah
Seperti diketahui sebelumnya pada Bulan Januari 2022 Presiden Joko Widodo meluncurkan gerakan wakaf uang.
Saat itu Presiden mengatakan potensi wakaf setiap tahunnya mencapai Rp2000 Triliun.
Dimana Rp188 Triliun berupa potensi wakaf uang.
Dalam acara peluncuran gerakan ini dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tataruang Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil.(Willy Widianto)