TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu AHY ramai-ramai membantah pernyataan Hasto, Sekjen PDIP yang menyebut kapasitas dan kualitas kepemimpinan Presiden masa lalu (SBY) yang lamban dibanding Presiden Jokowi.
Terkait pernyataan Hasto tersebut, kubu AHY tak perlu sewot dan menutup mata.
Yang disampaikan Hasto itu ada benarnya. Jadikan saja itu sebagai vitamin untuk meningkatkan daya tahan.
Demikian dikatakan Muhammad Rahmad, Juru bicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang di Jakarta, 23 Oktober 2021.
Rahmad mengatakan, soal keberanian mengambil resiko atau risk taker, Pak Jokowi memang lebih berani dari Pak SBY.
Soal pembangunan infrastruktur yang sustainable, kadar nya di masa Pak Jokowi memang lebih tinggi dari masa Pak SBY.
"Soal ketegasan dan sportifitas dalam kepemimpinan, Pak Jokowi kelihatan lebih tegas dan lebih sportif dibanding Pak SBY," katanya.
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra: Yang Hitler Itu Saya atau Pak SBY?
Menurutnya, di era Pak Jokowi, belum ada catatan proyek mangkrak. Ini juga sebuah prestasi sendiri.
"Secara pribadi, Pak SBY memang memiliki 'segudang' prestasi seperti menyandang pangkat jenderal, lulus terbaik adhi makayasa, punya kharisma, gagah, brillian saat berpidato, dan lain lain, namun dalam hal kerja tim, Pak Jokowi lebih menonjol dari Pak SBY. Pak Jokowi rajin mendengar dan menerima masukan masukan bawahan, namun di era Pak SBY, itu hal langka," tuturnya.
"Itu adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Partai Demokrat harus menerima dengan lapang dada, termasuk kubu AHY. Tak perlu pula menutup nutupi atau kebakaran jenggot."
Namun perlu kita ingat bahwa setiap Presiden adalah terbaik di masanya. Pak SBY adalah terbaik di masanya.
Pak Jokowi adalah terbaik pula di masanya. Masing-masing punya kelebihan yang akan dicatat dalam sejarah bangsa.