News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KSAU: Transformasi yang Diusung Plan Bobcat Fokus Pada Organisasi, Teknologi, dan Kesiapan Operasi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meluncurkan buku tentang konsep transformasi kekuatan udara (air power) TNI AU berjudul Plan Bobcat secara daring dan luring pada hari ini Senin (25/10/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menjelaskan konsep transformasi kekuatan udara (air power) TNI AU yang diusung dalam buku yang diluncurkannya hari ini, Plan Bob Cat, fokus pada tiga aspek.

Tiga aspek tersebut, kata dia, adalah perubahan pada sisi organisasi, teknologi yang diusung, serta kesiapan operasi.

Selain itu, dengan mengamati dinamika geopolitik, perkembangan teknologi, referensi negara maju, serta melihat kondisi internal, ia merumuskan bahwa air power di Indonesia dibangun dengan meningkatkan kemampuan TNI AU sebagai instrumen strategis negara dalam mengamankan kepentingan nasional.

Terkait aspek organisasi, kata dia, dalam pelaksanaannya yakni melalui pendekatan organisasi baru yang dapat mencapai efektifitas dengan tetap menjaga efisiensi anggaran. 

Selain itu, kata dia, sistem pendidikan akan direformasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang semakin unggul dan adaptif terhadap kemajuan teknologi dan perkembangan taktik tempur udara. 

Terkait pola kepemimpinan, lanjut dia, diarahkan untuk membentuk karakter personel Angkatan Udara dengan karakter kedirgantaraan yang khas.

Kemudian untuk sistem logistik, kata Fadjar, diarahkan untuk menjaga kesiapan alutsista yang tinggi atau yang dikenal dengan performance based logistic.

"Bidang organisasi diprioritaskan untuk bersifat adaptif, efektif, dan tetap efisien," kata Fadjar dalam sambutannya saat peluncuran buku Plan Bobcat yang digelar secara daring dan luring pada Senin (25/10/2021).

Terkait aspek penguasaan teknologi, kata dia, diarahkan pada capability based approach yang berfokus pada empat peran dasar kekuatan udara yakni penguasaan udara, serangan udara, pengamatan dan pengintaian atau ISR, dan mobilisasi udara.

Untuk peran serangan udara, kata dia, TNI AU harus mengakuisisi multi role fighter generasi 4,5 ke atas yang interoperable dan dilengkapi dengan persenjataan presisi.

Baca juga: Marsekal Fadjar Prasetyo Luncurkan Buku Konsep Transformasi Air Power TNI AU Berjudul Plan Bobcat

Selain itu, kata dia, penguasaan udara juga mencakup sistem pertahanan udara berbasis darat baik jarak menengah, jauh, maupun dekat, baik dengan aistem radar aktif maupun pasif. 

Sedangkan untuk peran pengamatan dan pengintaian, kata dia, perlu dilakukan melalui pengadaan pesawat Airborne Early Warning dan pemenuhan radar Ground Control Intercept (GCI). 

"Kemudian mobilisasi udara melalui pemenuhan dan pengadaan pesawat dan helikopter angkut berat," kata Fadjar.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meluncurkan buku tentang konsep transformasi kekuatan udara (air power) TNI AU berjudul Plan Bobcat secara daring dan luring pada hari ini Senin (25/10/2021). (Kanal Youtube Airmen TV)

Pada aspek terakhir yakni kesiapan operasi, kata Fadjar, TNI AU perlu berorientasi untuk memiliki air power yang dapat menjadi aset strategis nasional yang efektif. 

Artinya, kata dia, dalam konteks politik dan pertahanan, operasi-operasi kekuatan udara ditujukan untuk operasi-operasi multi domain baik antarmatra TNI maupun mitra multilateral. 

Dalam konteks ekonomi, lanjut dia, aset-aset TNI AU selalu siap mendukung konektifitas udara lintas kota-kota domestik.

Baca juga: Marsekal Fadjar Prasetyo dan KSAU Singapura Lakukan Pertemuan di Udara Gunakan 9 Pesawat Tempur F-16

Kemudian dalam operasi terkait konteks sosial, kata dia, aset TNI AU disiapkan untuk misi kemanusiaan, pengiriman logistik ke lokasi terpencil dan juga misi perdamaian di bawah PBB.

"Kesimpulannya transformasi air power Angkatan Udara dapat dirumuskan menjadi inovasi di bidang organisasi dan akuisisi teknologi persenjataan modern yang keduanya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesiapan operasi TNI AU sebagai strategis nasional yang efektif," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini