Toilet itu didirikan terpisah dari bangunan sekolah. Namun, ukurannya tidak terlalu besar, kira-kira hanya 3x3 meter.
Beberapa fasilitas yang ada di toilet tersebut adalah dua unit kloset jongkok, keran wudhu, wastafel cuci tangan, dan urinoir untuk buang air kecil.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Tewas Dipatuk Ular Beracun yang Menyelinap Masuk ke Toilet Rumahnya
Seorang pekerja pembangunan toilet mengatakan, bangunan fisik dikerjakan sekitar lima orang pekerja.
Ditanya soal estimasi biaya, pekerja tersebut enggan menyebutkan lantaran wewenang pelaksana proyek.
"Kalau kita di sini hanya kerja saja, kalau buat hitung-hitungan biayanya kurang begitu tahu," tuturnya.
Tribun berusaha mengonfirmasi pihak sekolah, tetapi tak seorang pun yang dapat memberikan keterangan. Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menyampaikan, toilet-toilet tersebut dibangun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19.
"Itu tujuannya dalam rangka menghadapi pembelajaran tatap muka termasuk sanitasi, WC, tempat cuci tangan terus juga dan yang lainnya, sengaja kita anggarkan untuk tatap muka," kata Eka.
Mengenai anggaran fantastis yang dipertanyakan banyak orang, Eka mengklaim anggaran tersebut sudang sesuai dengan kebutuhan.
Ia juga menegaskan proses penganggaran dalam proyek tersebut dipantau oleh Inspektorat Kabupaten Bekasi.
"Nanti lihat saja kerugian negaranya di mana dan kita memang ini kan belum selesai. Ini memang sedang dibangun," kata Eka.(Tribun Network/ham/suf/wly)