TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo angkat bicara soal banyaknya oknum anggota polisi yang melakukan penyimpangan dan tidak taat dengan aturan.
Hal tersebut disampaikan saat berbicara dalam penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-31 dan Sespimma Polri Angkatan 66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).
Listyo meminta para jajarannya tidak ragu melakukan tindakan tegas kepada oknum anggota yang bertindak menyimpang dan merugikan organisasi.
Bahkan, Listyo memperingatkan jika jajarannya tidak mampu menindak oknum anggota yang melakukan penyimpangan, maka akan berimbas pada pimpinannya.
Baca juga: Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepalanya Saya Potong, Fraksi PKB Dukung Langkah Tegas Kapolri
"Terhadap anggota yang melakukan penyimpangan dan itu berdampak pada organisasi, maka saya minta rekan-rekan untuk tidak ragu melakukan tindakan tegas. Karena ini untuk kepentingan organisasi."
"Mohon maaf, kalau tidak mampu membersihkan ekor maka kepalanya yang saya potong," kata Listyo dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (28/10/2021).
Listyo merasa yakin jajarannya mampu melaksanakan peringatan ini.
Pasalnya, semua ini ia lakukan demi kebaikan Polri agar bisa menjadi organisasi yang lebih baik lagi.
"Tapi saya yakin rekan-rekan mampu untuk melaksanakan, karena ini semua untuk kebaikan, dan untuk organisasi yang kita cintai. Pilihannya hanya satu bagaimana untuk membawa organisasi ini menjadi lebih baik. Dengan organisasi yang baik maka pemerintah akan kokoh, negara akan kuat," imbuhnya.
Baca juga: Kompolnas Dukung Arahan Kapolri Soal Pimpinan Polri Harus Bisa Jadi Teladan Bagi Anak Buah
Maraknya Penyimpangan Oknum Anggota Bikin Kepercayaan Masyarakat Menurun
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa maraknya kasus penyimpangan anggota beberapa pekan terakhir membuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri menurun pada Oktober 2021.
Hal itu disampaikan Sigit saat menghadiri penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61 dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).
"Kemudian survei di awal Oktober kita turun, karena adanya penyimpangan anggota yang viral dengan cepat dengan didukung perkembangan teknologi informasi dalam dunia media. Ketika banyak anggota yang viral, maka itu menjadi koreksi bagi kita masyarakat," kata Sigit.
Baca juga: IPW Minta Kapolri Beri Perhatian Serius pada Proses Kerja Reserse
Sigit mengingatkan bahwa anggota harus bisa menjaga sikap di masyarakat.
Perbuatan yang dilakukan anggota akan berdampak terhadap citra intitusi Polri.
"Perbuatan yang dilakukan oleh personel bila bersifat positif maka dampaknya secara organisasi akan positif. Begitupun sebaliknya. Jadi persepsi itu muncul menjadi generalisasi."
"Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif yang ada," ujar Sigit.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)