"Saya lihat kan kasus-kasus ini terjadi jauh dari Jakarta," jelas Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta itu.
Baca juga: Tutup Akses ke Istana Negara, Polisi Tahan Buruh dan Mahasiswa di Kawasan Patung Kuda
Terakhir, menurut Hermawan, Polri perlu menindak tegas siapa saja aparatnya yang melakukan penyimpangan sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dimana, tidak segan-segan mencopot jabatan hingga menjatuhkan pidana pada bawahannya.
"Lakukan langkah tegas seperti kata pak Kapolri. Copot, pidanakan," tandasnya.
Diketahui sebelumnya , kasus-kasus penyimpangan polisi disoroti langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Listyo Sigit mengakui kasus-kasus penyimpangan itu membuat kepercayaan masyarakat terhadap polisi menurun.
"Kemudian survei di awal Oktober kita turun, karena adanya penyimpangan anggota yang viral dengan cepat dengan didukung perkembangan teknologi informasi dalam dunia media. Ketika banyak anggota yang viral, maka itu menjadi koreksi bagi kita masyarakat," kata Sigit saat menghadiri penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).
Mantan Kabareskrim ini berpesan agar anggota harus bisa menjaga sikap di masyarakat.
Berikut Tribunnews.com rangkum daftar polisi yang melakukan penyimpangan selama bulan Oktober 2021:
1. Bripka MN Tembak Rekan Sendiri
Kasus penyimpangan terbaru yang dilakukan anggota Polisi yakni penembakan di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Anggota Polres Lombok Timur, Bripka MN (38), menembak rekannya sesama polisi, Briptu Hairul Tamimi (26) hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/10/2021) di Griya Pesona Madani, Kecamatan Selong, Lombok Timur.
Baca juga: Diduga Kuat Cemburu Buta Jadi Pemicu Bripka MN Tembak Rekan Sesama Polisi di NTB
Penembakan ini diduga karena pelaku cemburu dengan istrinya yang diduga kerap chat dengan korban.