TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah Hari Stroke Sedunia, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day dipringati setiap 29 Oktober.
Organisasi Stroke Dunia atau The World Stroke Organization (WSO) menyatakan bahwa satu dari empat orang dewasa akan mengalami stroke dalam hidup mereka.
Oleh karena itu, peringatan Hari Stroke Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit stroke di seluruh dunia.
Baca juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Beserta Isi Teks Sumpah Pemuda
Secara sederhana, stroke terjadi ketika suplai darah ke otak seseorang terputus.
Hal ini mengakibatkan kerusakan sementara atau permanen pada sel-sel otak seseorang.
Seseorang dapat pulih dari stroke, tetapi mereka yang tidak sembuh dari stroke akan menderita cacat hingga meninggal.
Hari Stroke Sedunia ini memperkuat gagasan bahwa stroke dapat dicegah.
Salah satu hal baik yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke adalah menjadi aktif secara fisik.
Hal ini dapat didukung dengan berolahraga secara teratur dan makan atau minum dengan benar.
Perlu diketahui, stroke adalah penyebab kecacatan nomor satu dan juga merupakan penyebab tertinggi kedua orang yang meninggal karena suatu penyakit.
Berikut sejarah dan ulasan selengkapnya mengenai Hari Stroke Sedunia dan stroke, dikutip dari nationaltoday.com:
Sejarah stroke dan Hari Stroke Sedunia
Sejarah stroke
Pengakuan stroke kuno (2400 tahun yang lalu)
Seorang dokter Yunani yang bernama Hippokrates adalah orang pertama yang mencatat stroke dalam sejarah.
Ia menyebutnya dengan nama apoplexia, yang ia gambarkan sebagai stagnasi darah yang menyebabkan gangguan 'roh' ke otak dan tubuh.
Perawatan yang tepat untuk stroke (1800-an)
Semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa stroke sebenarnya adalah suplai darah yang berkurang ke otak.
Hal ini menyebabkan dokter dan ahli bedah memulai perawatan pada arteri karotis.
Penyebab stroke (1900-an)
Penelitian medis menunjukkan bahwa kadar kolesterol tinggi, merokok, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko tinggi terjadinya stroke.
Diperlukan perawatan cepat (2000-an)
Sebuah metode respon cepat untuk mengurangi korban stroke dikembangkan di rumah sakit guna membantu penderita stroke.
Sejarah Hari Stroke Sedunia
Hari Stroke Sedunia pertama dirayakan oleh WSO pada 2006.
Organisasi ini muncul pada tahun yang sama setelah penggabungan International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF).
WSO adalah lembaga nirlaba yang bekerja untuk meningkatkan kesadaran tentang stroke dan membantu penderita stroke untuk lebih pulih.
Misi WSO adalah promote research and teaching in this area that will improve the care of stroke victims throughout the world atau mempromosikan penelitian dan pengajaran di bidang ini yang akan meningkatkan perawatan korban stroke di seluruh dunia.
Dengan cara ini, organisasi juga berkomitmen untuk mengakui dan menghargai upaya semua profesional medis dan nonmedis yang telah berkomitmen untuk mengurangi angka stroke di seluruh dunia.
Selain itu, WSO juga menyelenggarakan lokakarya kongres dua tahunan dan hingga saat ini, lebih dari 2400 peserta telah mempelajari serangkaian keterampilan penting.
Untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, organisasi telah menyiapkan platform e-learning yang disebut World Stroke Academy.
Tema peringatan Hari Stroke Sedunia
Setiap tahunnya, peringatan Hari Stroke Sedunia memiliki tema khusus.
Tema peringatan Hari Stroke Sedunia di tahun 2021 adalah #PreciousTime.
Tema ini ditujukan untuk waktu respons pasien stroke dan momen hidup berharga yang dapat dirayakan dengan pemulihan atau pencegahan.
Beberapa tema pada tahun-tahun sebelumnya antara lain:
- Little Strokes, Big Troubles (2008);
- Because I Care (2013);
- Up Again After Stroke (2018).
Penyebab, tanda, dan pencegahan stroke
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus, baik seluruhnya atau sebagian.
Sel-sel otak membutuhkan oksigen dan nutrisi terus-menerus.
Apabila suplai darah tidak dipulihkan tepat waktu, sel-sel akan mulai mati.
Hal ini menjadi sangat penting untuk membuat pasien menerima pengobatan segera setelah merasakn gejala stroke.
Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda stroke: kehilangan gerakan, perasaan, dan/atau penglihatan pada satu sisi tubuh.
Tanda-tanda tersebut bisa terjadi dengan gejala tambahan seperti pusing, kebingungan, dan kesulitan berbicara.
Perokok memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol, diabetes, dan obesitas yang berisiko lebih tinggi menderita stroke.
Stroke dapat dicegah dengan berhenti mengonsumsi tembakau, makan atau minum yang sehat, berolahraga, dan menjaga kesehatan jantung.
Cara memperingati Hari Stroke Sedunia
1. Fokus menjalani hidup sehat
Sepuluh tahun yang lalu, satu dari enam orang menderita stroke.
Statistik ini telah berkurang menjadi satu dari empat pada 2021.
Risikonya meningkat, sehingga masyarakat harus proaktif dalam menyelamatkan hidup mulai dari sekarang.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi alkohol dan merokok, makan dan minum dengan sehat, dan berolahraga secara teratur.
2. Lakukan pemeriksaan rutin
Meskipun seseorang mungkin telah melakukan semua hal yang benar, tetapi tetap lebih baik melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter.
Periksakan kadar kolesterol dan tekanan darah atau dapat juga dengan memantaunya sendiri.
Lebih baik mencegah sejak dini dan mendapatkan perawatan pencegahan.
3. Berikan edukasi kepada orang tersayang
Beri tahu keluarga dan teman tentang pentingnya menjaga diri dari serangan stroke.
Mengedukasi semua orang mengenai apa yang harus dilakukan ketika mereka berpikir seseorang mengalami stroke.
Pelajari akronim FAST yang terdiri dari:
- F = Facial Weakness (Kelemahan pada wajah);
- A = Arm Weakness (Kelemahan pada lengan);
- S = Speech difficulty (Kesulitan berbicara);
- T = Time loss is brain loss (Kehilangan waktu adalah kehilangan otak).
Fakta stroke
1. Cacat jangka panjang pada penderita stroke
Setengah dari orang-orang yang menderita stroke pada usia 65 tahun atau lebih harus hidup dengan kecacatan jangka panjang selama sisa hidup mereka.
2. Peningkatan obesitas menyebabkan statistik stroke meningkat
Peningkatan obesitas di seluruh dunia telah menyebabkan peningkatan sebanyak 12 persen dalam insiden stroke dalam 15 tahun.
3. Peningkatan tingkat pemulihan
Dengan meningkatnya kesadaran dan pengobatan yang lebih baik, banyak pasien yang diobati lebih awal.
Dengan demikian, seseorang memiliki peluang pemulihan yang lebih besar daripada sebelumnya.
4. Pengencer darah sebagai pengobatan
Perawatan dengan pengencer darah dapat meminimalkan kerusakan otak pada pasien stroke.
5. Penonton lebih bertanggung jawab
Sekitar 66 persen dari waktu, seseorang di luar penderita stroke akan memulai rencana perawatan untuk pasien yang menderita stroke.
Pentingnya peringatan Hari Stroke Sedunia
1. Memberi tahu masyarakat tentang stroke dan perawatannya
Stroke bisa sangat berbahaya apabila tidak dicegah atau tidak diobati.
Bahkan, sedikit keterlambatan dalam mendapatkan perawatan yang tepat dapat mengakibatkan perubahan besar pada kehidupan seseorang.
Perubahan seperti itu yang biasanya akan berdampak pada situasi sosial ekonomi mereka, juga akan berdampak pada keluarga mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari tentang stroke dan cara-cara untuk mencegahnya agar tidak terjadi.
2. Pengingat hidup sehat
Stroke bukanlah lelucon atau momen yang berlalu begitu saja.
Stroke bisa sangat menghancurkan, karena penyakit ini memiliki kemampuan untuk membuat seseorang lumpuh atau meninggal.
Buatlah rencana untuk memulai hari pertama hidup sehat agar terhindar dari stroke.
3.Pengingat saat-saat berharga
Penyakit tidak hanya dapat merampas kesehatan seseorang, tetapi juga dapat mencuri momen berharga dalam hidup.
Jadi, jalani hidup aktif yang penuh dengan momen berharga yang dimiliki.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)