News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rata-Rata Kekayaan Orang Indonesia Rp 2 Miliar, Ekonom : Hanya Dirasakan Segelintir Orang

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - World Bank atau Bank Dunia merilis laporan terbarunya terkait posisi kekayaan di negara-negara dunia.

Dalam laporan bertema The Change Wealth of Nations 2021 yang dirilis pada Rabu (27/10) menyebutkan, kekayaan orang Indonesia mencapai 144.303 dolar Amerika Serikat (AS).

Jika dikonversi ke dalam Rupiah, nilai tersebut setara lebih dari Rp2 miliar (asumsi kurs dollar Desember 2018 Rp 14.427) pada 2018.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengungkapkan, meskipun rata-rata kekayaan orang Indonesia naik jadi Rp2 miliar, tapi posisi tersebut terbilang lebih rendah jika dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.

"Sebenarnya peningkatan kekayaan Indonesia dibandingkan negara seperti Malaysia, Chile dan Rusia sebenarnya masih underperform," ucap Bhima saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Bank Indonesia: Inflasi Oktober Diprediksi 0,10 persen, Cabai Merah Jadi Penyumbang Utama

"Salah satu penyebabnya karena ketergantungan terhadap sumber daya alam terlalu besar, sehingga peningkatan kekayaan tidak optimal," sambungnya.

Bhima juga mengungkapkan, meskipun dalam data tersebut menuliskan rata-rata kekayaan orang Indonesia Rp2 miliar, nyatanya kekayaan ini hanya dirasakan oleh segelintir orang.

Yakni contohnya seperti konglomerasi yang bergerak di sektor tambang hingga perkebunan.

"Tantangan lain tentu soal pemerataan kekayaan, dimana konsentrasi kekayaan disektor pertambangan dan perkebunan masih dipegang segelintir konglomerasi," papar Bhima.

Baca juga: Catatan Bank Dunia, Rata-rata Kekayaan Orang Indonesia Mencapai Rp 2 miliar

Dirinya menuturkan, sejak tahun 1996 dan 2021, rasio gini yang menunjukkan ketimpangan dari sisi pengeluaran 20 persen kelompok paling atas dan 40 persen kelompok paling bawah masih menunjukkan adanya tren kenaikan.

Tahun 1996 rasio gini berada di level 0,335 dan tahun 2021 per maret 0,384.

Sebagai informasi, seperti dilansir Tribunnews dari Kontan, Bank Dunia merilis laporan terbarunya terkait posisi kekayaan di negara-negara dunia.

Dalam laporan bertema The Change Wealth of Nations 2021 yang dirilis pada Rabu (27/10) menyebutkan, kekayaan orang Indonesia mencapai 144.303 dolar Amerika Serikat (AS).

Adapun Bank Dunia melaporkan kekayaan per kapita di mayoritas negara naik dalam dua dekade terakhir pada 2018.

Tercatat total kekayaan dunia pada 2018 adalah sebesar 1.152 triliun dolar AS, sedangkan untuk total kekayaan per kapita tercatat sebesar 160,167 dolar AS.

Perhitungan total kekayaan per kapita yang dilakukan Bank Dunia menggunakan dua metode perhitungan, yakni melalui purchasing power parities (PPP) dan market exchange rates (MERs).

“Dua metode biasanya dipakai untuk menyetarakan nilai tukar rupiah dengan dolar AS mengikuti perbedaan harga barang dan jasa di kedua negara,” jelas laporan tersebut.

Berdasarkan metode PPP tersebut, kekayaan per kapita yang dimiliki Indonesia mencapai 144.303 dolar AS atau setara lebih dari Rp2 miliar, berdasarkan metode inilah kekayaan rata-rata orang Indonesia menjadi negara peringkat keempat di ASEAN.

Sedangkan menurut perhitungan MERs, total kekayaan rata-rata penduduk Indonesia lebih kecil yaitu 48.406 dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini