Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Indikator Politik dan KedaiKOPI mengungkapkan, mayoritas anak muda sangat khawatir terhadap masalah korupsi dan kerusakan lingkungan.
Menanggapinya, pegiat antikorupsi Sudirman Said menyatakan, hasil survei tersebut menyiratkan pesan, jangan remehkan keseriusan anak muda akan nasib dan masa depan bangsa.
Diingatkannya, korupsi dan lingkungan hidup, termasuk perubahan iklim, adalah tema strategis, tema global, dan tema yang memerlukan cara berpikir jangka panjang dalam mengelolanya.
Baca juga: Firli Bahuri Minta Pemberantasan Korupsi Eranya Didukung Seluruh Anak Bangsa
"Sikap anak muda yang terekam dari jajak pendapat tersebut memberi pesan bahwa kaum muda kita canggih, berpikir global, dan punya cara pandang jangka panjang. Salah kalau ada pandangan anak muda sekarang hanya mau serba instan dan dangkal," ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (2/11/2021).
Fenomena tersebut menunjukkan, anak-anak muda Indonesia memang bersiap menjadi warga dunia, dengan berpikir dan bersikap memahami kecenderungan global.
"Praktik bernegara bersih dari korupsi adalah tuntutan universal. Memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan adalah tuntutan global," imbuhnya.
Mantan Menteri ESDM itu juga menambahkan, hasil survei itu merupakan warning alias peringatan dari anak muda terhadap pemerintah.
Baca juga: Ketua KPK: Begitu Banyak Tindak Rupa Korupsi
"Itu warning dari 'pemilik masa depan', agar otoritas lebih serius memperhatikan masalah strategis seperti penanggulangan perubahan iklim, dan pemberantasan korupsi," kata Sudirman.
Indonesia sendiri, menurutnya, saat ini tengah mengalami penurunan indeks demokrasi, kebebasan, dan persepsi korupsi.
Hal ini berdasarkan sejumlah kajian, baik nasional maupun internasional.
Saat ini, sedang berlangsung KTT Perubahan Iklim atau COP 26, di Glasgow, Skotlandia.
Dalam gelaran itu, Indonesia menyampaikan komitmennya untuk mencapai zero emission.
"Komitmen ini butuh pembuktian. Di sinilah concern anak anak muda menjadi relevan," tutur Sudirman.
Dia pun meminta pemerintah untuk mendengarkan suara anak-anak muda.
Sudirman mengingatkan, anak-anak muda Indonesia adalah kaum terdidik, dan mulai melek dengan dinamika global.
Mereka berteman dalam berbagai jejaring dengan sahabat dan kolega di seluruh dunia. Saling belajar dan memberi referensi.
"Bila negara mau kuat, bangsa mau kuat, dengarkan suara anak muda," tegasnya.
Kecemasan akan bahaya korupsi dan tuntutan mereka agar bangsa ini lebih serius menanganinya harus dijawab dengan tindakan.
Begitu pun concern mereka terhadap isu lingkungan, sangat valid.
"Otoritas harus merespon hal-hal di atas, dengan tindakan nyata, bila menghendaki kepercayaan dari kaum muda," tandas Sudirman.
Untuk diketahui, hasil survei Indikator Politik mengungkapkan, sebanyak 64 persen anak muda yang sangat khawatir masalah korupsi, agak khawatir 21 persen, dan sedikit khawatir 8 persen.
Sementara hasil survei KedaiKOPI, sebanyak 81 persen para pemilih pemula dan muda (Gen-Z dan Milenial) menyatakan, Indonesia darurat akan perubahan iklim.