TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyampaikan dua personel mengalami luka akibat insiden kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Sugapa, Intan Jaya pada Jumat (5/11/2021) kemarin.
"Saat ini dua personil yang terkena rekoset telah mendapatkan perawatan medis," kata Kamal saat dikonfirmasi, Sabtu (6/11/2021).
Namun demikian, Kamal tak menjelaskan lebih lanjut identitas kedua personel yang alami luka akibat insiden kontak tembak tersebut.
Yang jelas, keduanya akan dibawa ke Mimika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Direncanakan hari ini, kedua personil tersebut akan dievakuasi ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut," ungkap dia.
Di sisi lain, ia menyampaikan pihaknya telah mengamankan tempat lokasi kontak tembak tersebut.
Sebaliknya, Polri bersama TNI juga akan mengejar terhadap kelompok KKB yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Situasi di Kabupaten Intan Jaya sampai saat ini aman terkendali serta aktivitas penerbangan di Bandara Bilorai berjalan lancar," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Personil gabungan TNI-Polri terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di beberapa lokasi di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya pada Jumat (5/11/2021) kemarin.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyampaikan satu anggota KKB Papua dinyatakan meninggal dunia akibat kontak tembak tersebut.
Baca juga: Kronologis Kontak Tembak Dengan TNI-Polri, 1 Anggota KKB Papua Tewas di Intan Jaya
Ia pun menjelaskan kronologis kontak tembak tersebut.
"Pada hari dan tanggal tersebut pukul 08.38 WIT, personil gabungan melakukan pemantuan di ketinggian dan melihat 10 orang memegang Senpi laras panjang dari arah semak pepohonan sekitar Dusun Biulagi ke sekitar Kali Wabu," kata Kamal saat dikonfirmasi, Sabtu (6/11/2021).
Sejam setelahnya atau pukul 09.55 WIT, personil gabungan TNI-Polri melihat 10 orang yang memegang senjata api laras panjang di sekitar Kali Wabu tersebut ditemui seseorang yang diduga memberikan dorongan logistik.
Pada pukul 11.27 WIT, kata Kamal, terdengar bunyi letusan senjata api laras pendek sebanyak 1 kali dari arah Tower Telkomsel Bilogai.
Sejam setelahnya, personil gabungan melihat kembali pergerakan sekelompok orang membawa 2 pucuk senjata api laras panjang serta dikelilingi sekitar 20 orang di sekitar Dusun Bilulagi.
"Pukul 15.12 WIT, terlihat 1 orang KKB membawa senjata api laras panjang masuk dari arah bawah ke sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai namun tidak dapat dilakukan tindakan oleh Pos 521 karena terdapat Mama mama di sekitar Klinik," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Kamal, tiba-tiba seorang KKB yang membawa senjata api di sekitar Klinik melakukan tembakan ke arah Pos Satgas Yon Mek 521 dan berlari ke arah sekitar pertigaan TKP Ramli.
Selanjutnya, personel Satgas Yon Mek 521 mengeluarkan tembakan terbidik terhadap 1 orang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang yang muncul di sekitar semak-semak pertigaan Ramli.
"Dari hasil pemantauan melalui teropong bahwa 1 anggota KKB tersebut meninggal dunia, selanjutnya personil gabungan yang akan melakukan pembersihan terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," ungkap dia.
Kemudian, personil gabungan yang sedang bersiaga di Polsek Sugapa tiba-tiba mendapat tembakan lagi oleh KKB dari arah perumahan Sat Pol PP dan tower Telkomsel sehingga terjadi kontak tembak.
Lalu, personil gabungan TNI-Polri mengerahkan 1 unit mobil double cabin untuk membackup kontak tembak di sekitar TKP Ramli.
"Dimana akan merapat ke Polsek Sugapa terlebih dahulu untuk koordinasi, namun saat ditanjakan naik Polsek Sugapa melewati Perumahan Satpol PP tiba-tiba mendapat tembakan dari arah perumahan Sat Pol PP yang mengakibatkan 2 personil terkena rekloset," terang dia.
Kamal menambahkan, personil gabungan lalu melakukan pengejaran di sekitar pertigaan TKP Ramli atau jalan masuk komplek Pastoran ST Michael Bilogai.
"Sementara untuk jenazah 1 orang KKB beserta 1 pucuk Senpi laras panjang tidak dapat diambil atau diamankan karena mendapat tembakan secara frontal oleh KKB dari arah belakang lapangan bola komplek Pastoran ST Michael Bilogai hingga belakang TKP Ramli," tukas dia.
Akibat insiden kontak tembak itu, satu unit Mobil Double Cabin mengalami pecah kaca belakang.
Selain itu, dua personil mengalami luka karena terkena rekoset.