Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta menyambut baik dipilihnya musisi Jerinx SID sebagai duta anti narkoba oleh BNN.
Harapannya kata dia, Jerinx secara aktif mensosialisasikan bahaya narkoba dan pentingnya menjauhi Narkoba.
"Serta menjauhi pergaulan yang terindikasi sebagai 'sarang' narkoba yang patut dilawan oleh masyarakat, maupun BNN dan pemerintah," kata Wayan, Jumat (5/11/2021).
Meskipun demikian, BNN, kata dia, tetap perlu secara signifikan mencegah peredaran, melakukan edukasi dan menegakkan hukum secara tegas. Selain itu membuat indikator yang terukur agar biaya besar dari negara untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba tidak sia-sia.
Indikator menurutnya menjadi sangat penting agar jangan sampai dipilihnya tokoh tertentu sebagai duta narkoba tidak linier dan tidak berdampak untuk pencegahan narkoba.
"Kita harap dengan bertambah nya anggaran negara untuk penanganan narkoba kemudian ada tokoh-tokoh masyarakat dipilih sebagai duta anti narkoba, maka jumlah penyalahgunaan dan terpidana narkoba menjadi semakin sedikit. Masyarakat minta agar korban narkoba menurun, terpidana narkoba di LP juga secara signifikan menurun sampai nanti benar benar bebas dari narkoba," katanya.
Baca juga: Alasan BNNP Bali Menobatkan Jerinx SID, Ajik Krisna dan Jun Bintang Jadi Duta Anti Narkoba
Menurut dia, secara filosofis, tujuan negara kita adalah untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu keselamatan seluruh warga negara khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa harus menjadi acuan utama.
Sementara itu, secara sosiologis, label generasi milenial yang disematkan kepada anak muda saat ini merupakan bentuk perubahan dan kemajuan jaman dan teknologi.
Cara bersosialisasi mereka saat ini juga cenderung lebih bebas dan mandiri.
Selain itu cara pandang dan cara hidup generasi milenial lebih suka melihat sosok idola atau panutan yang memang dapat mengerti dan memahami kehidupan mereka.
Wayan mengatakan, generasi saat ini, tidak menyukai cara-cara formal yang mereka nilai sangat kaku.
"Untuk itu pengangkatan Jerink sebagai Duta Antinarkoba Provinsi Bali menurut saya merupakan keputusan yang baik. BNN Bali dapat dikatakan telah membuka diri dan pandangannya bahwa diperlukan terobosan untuk merubah cara-cara kampanye anti narkoba sebelumnya yang cenderung lebih kaku dan bersifat formal," tuturnya.
Baca juga: Alasan Adam Deni Lanjutkan Perkara Jerinx hingga Sidang, Tawaran Uang Miliaran Cabut Laporan Ditolak
Wayan mengatakan Jerink sebagai publik figur dinilai memiliki potensi yang cukup kuat untuk mensukseskan progam kampaye antinarkoba di Bali.
Apalagi dari data yang ada, Bali memiliki 15 ribu prevalensi penyalahgunaan narkoba, 70 persen dari mereka adalah yang masih berusia produktif yang berkisar antara 15 sampai 35 tahun.
"Hal serupa juga sebelumnya telah lama dilakukan oleh BNN dimana Slank pada tahun 2014, sebagai salah satu grup band terkenal dan memiliki banyak penggemar dinobatkan menjadi duta antinarkoba oleh BNN," pungkasnya.