Ketiga, polisi menjamin keamanan Veronica Koman dari serangan dan teror yang dilakukan oleh pihak manapun.
Secara terpisah, koalisi turut mengimbau jurnalis dan perusahaan media untuk menghormati privasi atau data pribadi keluarga dan kerabat Veronica Koman dalam pemberitaan sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik.
Menurut koalisi, pengungkapan data pribadi dikhawatirkan dapat membuat serangan susulan dari orang atau kelompok lain.
"Jurnalis dan perusahaan media yang terlanjur mengungkap data pribadi agar segera melakukan koreksi dengan menghapus konten seperti alamat lengkap," kata Nelson.
Seperti diketahui, orang tua pembela HAM dan pengacara yang banyak menangani kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di Papua, Veronica Koman, mendapat serangan bom dari orang tidak dikenal terhadap kediamannya yang terjadi pada 24 Oktober 2021 dan 7 November 2021.
Serangan yang pertama, pada 24 Oktober 2021, dilakukan oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
Diketahui bahwa pelaku menggantungkan sebuah bungkusan di pagar rumah orang tua Veronica Koman, dan tidak lama kemudian bungkusan tersebut terbakar.
Peristiwa serangan pertama ini telah dilaporkan oleh pendamping hukum orang tua Veronica Koman ke Polda Metro Jaya, dengan nomor Surat Tanda Terima Laporan Polisi STTLP/B/5302/X/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Serangan kedua, pada 7 November 2021, juga dilakukan oleh setidaknya dua orang yang mengendarai sepeda motor.
Pada pukul 10.26 WIB, pelaku melemparkan dua bungkus berwarna hijau dan kuning yang berisi bom dan kemudian meledak di garasi.
Peristiwa ini disaksikan oleh pembantu rumah yang sedang mencuci mobil dan tukang air PAM.
Kondisi pagar rumah saat itu sedang terbuka. Ledakan bom tersebut terdengar hingga satu gang sehingga menyebabkan warga berkerumun.
Pada 7 November 2021 juga, terjadi serangan ke rumah kerabat Veronica Koman, berupa kiriman paket berisi bangkai ayam dan surat ancaman.
Menurut catatan koalisi, aksi teror tersebut bukan yang pertama kalinya terjadi.
Sejak tahun 2019, terdapat pantauan rutin ke rumah orang tua Veronica Koman yang cukup meresahkan bagi sebagian tetangga.
Bahkan foto rumah orang tua Veronica Koman beberapa kali diunggah di media sosial oleh akun anonim, sebagai bentuk intimidasi kepada Veronica Koman dan keluarganya.
Pada Agustus 2019, kiriman paket atas nama Veronica Koman juga pernah dititipkan ke Ketua RT untuk diberikan ke orang tuanya.
Tapi beberapa jam kemudian, pengirim paket mengambil kembali paket tersebut.