News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bisnis Tes PCR

Luhut Tolak Menarik Sahamnya dari PT GSI: 'Itu Biar Saja Proyek Kemanusiaan'

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menolak menarik sahamnya di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) usai menuai sorotan bisnis tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Kemarin saya bergumul ya, artinya gumul gini. Karena jumlahnya juga kecil cuma berapa persen ya. Saya bilang kalau saya mundur. Lantas nanti ini kasihan dong orang sepertinya saya ninggalkan ya itu enggak kesetiakawanan. Ndak, ndak bagus," kata Luhut dalam wawancara dengan CNN TV pada Jumat (12/11/2021).

Luhut mengaku telah mengikhlaskan uang yang disumbangkannya ke perusahaan tersebut untuk membantu penanganan Covid-19. Khususnya, untuk memastikan ketersediaan tes PCR di Indonesia.

"Saya enggak akan pernah menerima apa pun dari sana. Biarkanlah ada uang saya itu di situ. Itu biar saja proyek kemanusiaan," ungkap dia.

Baca juga: Penggagas PT GSI Angkat Bicara soal Isu Bisnis PCR yang Seret Nama Menteri Luhut dan Erick Thohir

Di sisi lain, Luhut mengakui sempat khawatir bahwa bisnisnya tersebut menjadi konflik kepentingan atau konflik interest.

Apalagi, dia juga merupakan koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali.

Namun, dia memastikan bahwa perusahaan PT GSI itu didirikan tidak mencari keuntungan. Sejak awal, dia membuat perusahaan tersebut hanya untuk misi kemanusiaan.

"Setelah ada GSI ini saya bilang sebenarnya enggak bagus juga tuh bikin gitu. Walaupun tidak ada satu pun keputusan saya, saya ulangi keputusan saya untuk kepentingan itu ndak ada. Karena semua harus diaudit oleh apa BPKP. Jadi enggak ada sama sekali itu. Sama sekali enggak ada nol," ujarnya.

Sebagai informasi, nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sorotan publik setelah disebut terlibat dalam bisnis tes PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Luhut memiliki saham di PT GSI secara tak langsung melalui dua perusahaan tambang yang terafiliasi dengannya, yakni PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi.

Pejabat Istana lain yang namanya dikaitkan dalam kepemilikan saham di PT GSI adalah Menteri BUMN, Erick Thohir.

Luhut Siap Mundur Jika Terbukti Terima Duit

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku siap mundur atau resign dari jabatannya jika terbukti terima uang dari bisnis tes PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

"Kalau saya (terbukti) terima duitnya saya resign gampang saja itu. Gitu aja repot," kata Luhut dalam wawancara dengan CNN TV pada Jumat (12/11/2021).

Luhut menceritakan bahwa pendirian PT GSI diinisiasi sejumlah perusahaan-perusahaan milik konglomerat pada tahun lalu. Tujuannya, mereka ingin membantu pengadaan tes PCR di tanah air yang saat itu tengah terus impor.

Menurut Luhut, permintaan tes PCR saat itu terbilang tinggi berada dikisaran 5-7 juta per minggu. Karena itu, PT GSI itu didirikan sebagai usaha sosial tanpa menarik keuntungan.

Dia mengakui menaruh sejumlah uang untuk turut membantu pendirian PT GSI tersebut. Maksudnya, ia mengharapkan perusahaan itu dapat membantu memenuhi permintaan tes PCR yang sangat tinggi.

"Karena kekurangan PCR ada 7-8 perusahaan itu mau bikin usaha sosial tidak ada dividen untuk membantu PCR ini yang bisa 15 ribu sekali putar satu hari. Pak, Bapak nyumbang katanya, ya saya nyumbang," ujarnya.

Baca juga: Luhut: Kalau Saya Terbukti Terima Duitnya Saya Resign, Gitu aja Repot

Lebih lanjut, Luhut membantah menerima uang atau keuntungan dari PT GSI. Dia juga membantah menerima keuntungan dari PT GSI melalui perusahaan miliknya PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi.

Sebaliknya, Luhut juga mengaku siap diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ataupun diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tudingan tersebut.

"Oh siap dari awal. Tidak ada ke kantong saya satu peser pun. Nah buat saya itu untuk apa sih? Wong duit saya dari bisnis saya cukup hidup kok. Saya nyumbangin tuh karena betul-betul ya kemanusiaan. Itu saja," ujarnya.

Di sisi lain, dia mengaku heran terkait tudingan bisnis tes PCR yang dialamatkan kepadanya. Luhut mengklaim tidak mungkin mengambil keuntungan pribadi dalam hal kemanusiaan.

"Saya bukan orang baik banyak juga dosa saya. Tapi saya pikir saya enggak sampai sejahat itulah. Untuk memanfaatkan jabatan saya untuk keuntungan pribadi. Saya pikir sih belumlah. Enggaklah," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini