TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir dilaporkan atas dugaan ikut terlibat dalam proyek pengadaan bisnis tes polymerase chain reaction (PCR) Covid-19.
Adapun pihak yang melaporkan kedua menteri itu adalah jaringan aktivis ProDemokrasi (ProDem).
Menanggapi itu, Luhut menyebut laporan tersebut bukan lah masalah baginya.
Ia tak mau ambil pusing dan mengaku siap diaudit untuk melihat kebenaran apakah dirinya terlibat atau tidak.
"Gak ada masalah, nanti gampang diaudit aja," kata Luhut, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Soal Isu Luhut dan Erick Terlibat Bisnis PCR, Mahfud MD Persilakan Masyarakat Teliti Kebenarannya
Luhut menyebut dugaan yang beredar menimpanya semestinya dibarengi data yang valid.
Dari laporan itu, kata Luhut, masyarakat bisa teredukasi agar tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan tanpa bukti.
"Kita juga harus belajar bahwa untuk bicara itu dengan data. Jangan pake perasaan atau rumor."
"Itu kampungan, kalau orang bicara 'katanya-katanya' capek-capekin aja, itu hanya mencari popularitas untuk apa?," lanjutnya.
Baca juga: Sahroni Bela LBP Terkait Tudingan Bisnis PCR: Pak Luhut Sudah Jelaskan, Biar Beliau Fokus Bekerja
Luhut pun kembali menegaskan pihaknya siap diaudit lebih lanjut soal dugaan main bisnis PCR itu.
"Paling mudah suruh diaudit selesai, saya sudah bilang audit saja segera," tegasnya.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, aktivis ProDEM melaporkan Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir karena diduga terlibat bisnis proyek pengadaan tes PCR Covid-19 melalui PT Geotechnical Systemindo (GSI)
Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule menyambangi langsung gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk melaporkan Luhut dan Erick dalam dugaan keterlibatan bisnis PCR.
Keduanya dilaporkan karena dianggap menerima untung dalam bisnis PCR selama pandemi Covid-19.