TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa Aliza Gunado, dalam kasus dugaan suap penanganan perkara tindak pidana korupsi di Kabupaten Lampung Tengah, Senin (15/11/2021).
Dalam hal ini Aliza diperiksa sebagai saksi bersama dengan Edy Sujarwo.
Dikutip dari Kompas.com, Aliza disebut-disebut sebagai orang kepercayaan mantan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Aliza diperiksa sekitar 6 jam.
Saat selesai pemeriksaan, Aliza melenggang keluar ruangan, dan tampak tak menjawab pertanyaan-pertanyaan dari awak media.
Baca juga: KPK Dalami Peran Azis Syamsuddin Urus Pengajuan DAK Lampung Tengah
Termasuk saat ditanya keterlibatan Azis Syamsuddin di dana alokasi khusus (DAK) Lampung Tengah.
Adapun KPK tengah mendalami fakta persidangan yang mengungkap bahwa ada dua orang kepercayaan Azis yang diduga terlibat dalam pengurusan DAK di Lampung Tengah.
Fakta itu diungkapkan oleh mantan Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga Lampung Tengah, Taufik Rahman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin (1/11/2021).
Lantas siapakah Aliza Gunado?
Aliza Gunado merupakan kader Partai Golkar yang pernah menjabat sebagai mantan Wakil Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Dikutip dari kpu.go.id, Aliza merupakan pria kelahiran Bandar Jaya, 17 Agustus 1980, kini berusia 41 tahun.
Dirinya merupakan lulusan SI Universitas Khatolik Parahyangan Bandung.
Baca juga: Aziz Syamsuddin Minta Bunda Rita Beri Keterangan Bohong ke KPK
Baca juga: Mantan Ketua DPRD Lampung Tengah Temani Mustafa Naik Taksi ke Rumah Azis Syamsuddin
Aliza pernah berorganisasi di Dewan Pengurus Pusat Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (DPP GEMA MKGR) pada tahun 2011 hingga 2015.
Lantas di tahun yang sama, dirinya juga masuk dalam organisasi DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).
Sementara itu, riwayat pekerjaannya, dirinya pernah bekerja di PT Uninect Mitra Nusa, sebagai Direktur Operasional.
Kemudian 2009 hingga 2011 menjadi Project Manager di PT Global Mandiri Abadi.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Irfan Kamil)