Selain itu, dokumen tersebut juga mengharuskan semua negara yang mengesahkan dokumen terikat oleh hukum internasional dan harus bertindak demi kepentingan bagi anak.
Kemudian, pada September 2012, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memimpin inisiatif terkait pendidikan bagi anak-anak.
Ia ingin setiap anak dapat bersekolah dan berencana mewujudkan tujuan tersebut pada tahun 2015.
Selain itu, ia ingin meningkatkan keterampilan yang dapat diperoleh di sekolah-sekolah tersebut.
Terakhir, ia berencana untuk menerapkan kebijakan pendidikan sebagai promosi perdamaian, rasa hormat, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Hari Anak Sedunia tidak hanya untuk merayakan bagi anak-anak secara apa adanya, tetapi untuk membawa kesadaran kepada anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban kekerasan dalam bentuk pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi.
Banyak kasus yang menimpa anak-anak, di antaranya anak-anak dijadikan buruh di beberapa negara, tenggelam dalam konflik bersenjata, hidup di jalanan, menderita karena perbedaan dari sisi agama, masalah minoritas, atau cacat.
Saat ini, sekitar 153 juta anak dengan usia antara 5-14 tahun yang dipaksa menjadi pekerja anak.
Hari Anak Sedunia adalah hari untuk anak-anak di seluruh dunia yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang masalah yang dihadapi anak-anak dan bagaimana meningkatkan kesejahteraan mereka.
Fakta seputar Hari Anak Sedunia
1. 264 juta anak tidak sekolah.
2. 90 persen anak-anak penyandang disabilitas tidak bersekolah, menghadapi berbagai hambatan, mulai dari stigma dan ketidaktahuan hingga kurangnya infrastruktur, materi, atau guru terlatih.
3. Diperkirakan ada 1 miliar orang di seluruh dunia dengan disabilitas, dan setidaknya 1 dari 10 adalah anak-anak.
4. 150 juta anak-anak di seluruh dunia yang terlibat dalam pekerja anak, bahkan tidak memiliki kesempatan untuk merasakan masa kanak-kanak.