Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penggelapan barang yang merugikan sebuah toko atau marketplace bernama Untung Store viral di media sosial.
Bagaimana tidak, toko yang menjual barang berupa gadget yakni produk MacBook mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat pesanan konsumen dibawa kabur oknum kurir ojek online.
Pemilik Untung Store, Untung Putro melaporkan dugaan penggelapan yang dilakukan oknum kurir dari ojol itu ke Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Polisi Yusri Yunus membenarkan adanya laporan tersebut.
"Iya korbannya baru lapor tadi siang. Akan saya coba cek dulu ya," ujar Yusri ketika dihubungi, Minggu (21/11/2021).
Kasus penggelapan yang merugikan Untung Putro diduga kuat dilakukan sindikat atau oknum kurir dari ojol yang merupakan spesialis menggelapkan barang dari tokonya untuk diantar ke pembeli.
Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat Periksa Kontraktor Gedung Sekolah yang Roboh di Cengkareng
"Ternyata ada 15 orang yang pernah jadi korban orang tersebut juga. Jadi orang ini residivislah, sindikatlah. Dia modusnya jual-beli akun ojek online," kata Untung.
Modus yang digunakan oknum kurir ojol itu rupanya menggunakan akun palsu alias bukan dirinya saat menjemput orderan.
Untung mengatakan pelaku kerap menggonta-ganti akunnya saat melakukan pick up barang agar identitasnya tak diketahui pembeli maupun penjual.
Baca juga: Adik Kandung Panglima TNI Ternyata Jabat Kabid Propam Polda Metro Jaya
Barang pesanan ke-15 korban yang dibawa kabur memiliki nilai jual yang bervariasi.
Kebanyakan barang-barang dari produk Apple itu dibawa kabur kurir tersebut sehingga tak sampai ke tangan pembeli.
"Saya sampai sekarang sudah 15 kali kena dengan orang yang sama dan nilainya fantastis pasti di atas Rp 10 juta. Ada yang Rp 23 juta, ada yang Rp 28 juta, Rp 40 juta. Saya mungkin salah satu yang paling gede ya Rp 67 juta di satu transaksi," jelasnya.
Untung menjelaskan bahwa cara pelaku terbilang rapi.
Bahkan pelaku sengaja menggunakan KTP palsu untuk mendaftarkan diri sebagai kurir ojek online agar identitas aslinya tak diketahui aplikator.
"Jadi orang ini bikin akun palsu dan KTP-nya pun palsu. Kalau nama di KTP Hendri Usman, cuma saya yakin itu dia jual akun juga pake KTP palsu. Karena kami dapet info berupa foto KTP, kami kirim tim ke alamat di KTP juga nggak ada orang tersebut," ujar Untung.
Baca juga: Polda Metro Jaya Bekuk 6 Perampok Bermodus Kempis Ban di PIK
Atas kerugian yang dialaminya saat ini, sebelumnya Untung sendiri pernah mengalami kejadian serupa sebanyak tiga kali.
Pada saat itu, barang yang dibawa kabur juga bervariasi, seperti laptop dan handphone dari marketplace miliknya.
"Kalau ini menurut saya nggak bisa didiemin, karena dapat dari info sesama ojol dia pernah ketangkap basah pake modus beginian. Jadi lebih ke moral sih, kalau untuk materiilnya kita udah diganti sama marketplace-nya," kata Untung.
Menurut Untung, akun yang dipakai oknum pelaku kurir ojol ini selalu berbeda-beda.
Hal itu diketahui saat korban menghubunginya bahwa barang yang dipesan tak kunjung tiba saat menggunakan metode pengiriman melalui ojol.
"Jadi akun yang dipakai itu beda-beda setiap melakukan modus kejahatan tersebut. Terus abis itu saya data orang-orang korban itu, abis itu saya baru kemarin sempat laporan ke Siber Polda Metro Jaya," kata Untung.