Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.
Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.
Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.
Baca juga: Daftar 10 Siklon Tropis yang Dicatat BMKG Pernah Melanda Indonesia, Seroja Terbaru
Proses Terbentuknya Siklon Tropis
Siklon tropis tumbuh diperairan disekitar daerah tropis, terutama yang memiliki suhu muka laut yang hangat.
Siklon tropis dapat terbentuk dengan persyaratan berikut ini:
- Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26,5 C hingga ke kedalaman 60 meter.
- Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus.
Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
- Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km.
Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
- Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa.
Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
- Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.