TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menangkap Ketua Tameng Perjuangan Rakyat Antikorupsi (Tamperak), Kepas Panagean Pangaribuan.
Sejauh ini polisi masih mendalami dugaan upaya pemerasan Rp 2,5 miliar terhadap seorang anggota Polri.
Polisi menduga, LSM ini kerap menyasar keĀ instansi pemerintah lainnya untuk memeras.
Modusnya pun sama, berdalih membongkar praktik korupsi tapi malah memeras dengan mengaku mengenal kenal dekat dengan sejumlah tokoh pejabat.
"Kami akan kembangkan dengan mendalami pemeriksaan ketuanya. Karena menurut keterangan yang bersangkutan pada saat melakukan pemerasan (mengatakan) 'jangan coba-coba, sehingga saya buat seperti tempat yang lain' untuk meningkatkan jumlah uang yang diperas," jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
Hengki menambahkan, tersangka dalam sering menyinggung aksi LSM
Baca juga: Polisi Menduga LSM Tamperak Kerap Peras Instansi Pemerintah Bermodus Kenal dengan Sejumlah Tokoh
yang kerap mendatangi kantor-kantor instansi pemerintah.
Sehingga, polisi mengarah pada dugaan bahwa LSM ini sering melakukan pemerasan ke instansi-instansi pemerintahan lainnya.
"Kemudian darj hasil penyelidikan kami dapatkan bahwa LSM ini sering melakukan ancaman-ancaman yang bersangkutan melalui perangkat elektronik."
"Mereka kerap menyinggung bahwa LSM ini pernah membongkar praktik atau skandal di dengan tempat-tempat lain seperti di Medan ataupun daerah di Jakarta," jelas Hengki.
Baca juga: Ketua LSM Tamperak Kerap Unggah Konten Kunjungan ke Sejumlah Instansi dan Diposting di TikTok
Atas dugaan itu, polisi berfokus pada cara-cara yang kerap digunakan Tamperak saat memeras korbannya.
Tak tanggung-tanggung, Tamperak juga berani menekan anggota TNI dengan menakut-nakuti korbannya.
"Sehingga kami duga kuat bahwa pemerasan ini sering dilakukan instansi pemerintah, bahkan menyasar ke anggota TNI maupun Polri. Mereka tidak hanya menyasar di Jakata tetapi di instansi-instansi lain seperti pernah dilakukan juga di Medan," jelas Hengki.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat yang dirugikan oleh LSM Tamperak untuk melapor ke polisi. Masyarakat tak perlu takut untuk melapor jika merasa pernah jadi korban pemerasan LSM Tamperak.
"Kami imbau kepada masyarakat apabila ada yang menjadi korban dari LSM ini silakan lapor. Apakah TKP-nya nanti mungkin bukan di Jakarta Pusat, kami akan informasikan ke wilayah hukum instansi yang bersangkutan," lanjut Hengki.
Unggah Konten Kunjungan ke Sejumlah Instansi dan Diposting di TikTok
Aksi Ketua Umum LSM Tameng Perjuangan Rakyat Antikorupsi (Tamperak) Kepas Panagean Pangaribuan ternyata seringkali diunggah di media TikTok.
Dalam akun TikTok-nya @kepaspanageanpan5, ia bersama LSM Tamperak kerap mendatangi sejumlah kantor instansi pemerintah, dari kantor polisi, BNN, hingga Kementerian Keuangan.
Dengan gaya petantang petenteng, bahkan Kepas pernah membuat konten penolakan dilantiknya Irjen Fadil Imran yang dilantik sebagai Kapolda Metro Jaya.
Hasil penelusuran Tribunnews.com di akun TikTok, Kepas Panagean pernah mendatangi Markas Polres Jaksel dengan menggunakan celana pendek dan rompi bertulisan 'LSM Tamperak'.
Dalam konten yang ditulis 'Kantor Polisi kok Sepi?', dia hendak menemui Kapolres Metro Jaksel Kombes Azis Andriansyah.
Mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan di malam hari, ia hanya ditemui oleh seorang polwan staf Kapolres.
Kepas pun berkelakar bahwa kedatangannya hendak menemui Kapolres Metro Jakarta Selatan dengan menanyakan ruangan Azis.
Dia juga meluapkan kekecewaan karena Polres Metro Jakarta Selatan tidak profesional dalam menjalankan fungsi pelayanan.
"Saya dari LSM Tamperak Anti Korupsi. Jadi sampaikan pada Pak Kapolres ini dari LSM Tamperak kami memperjuangkan rakyat antikorupsi mempertanyakan kredibilitas personel kepolisian Jaksel. Ini masalahnya mau saya kasih ke Kapolri," kata Kepas Panagean yang ia unggah di TikTok.
Pada unggahan lainnya, Kepas Panagean juga pernah mendatangi kantor Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Jakarta Pusat.
Dengan narasi audiensi dengan Kepala BNN DKI Jakarta, tampak Kepas bersama petinggi LSM Tamperak duduk bersama melakukan audiensi.
"LSM Tamperak pemburu koruptor" demikian tajuk pada video TikTok yang diunggah pada 22 Oktober 2021.
Aksi lain Tamperak yang kerap mendatangi gedung instansi pemerintah pernah dilakukan juga di Kantor Kementerian Keuangan.
Berdalih mengamankan penggunaan uang APBN, LSM itu mencoba menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menanyakan soal utang negara Rp 6,2 Triliun.
"Menteri keuangan Ibu Sri Mulyani menghindar dari LSM Tamperak ketika utang negara 6,2 triliun. Pengawal menteri keuangan menghalangi," tulisnya pada video tersebut.
Akun TikTok @kepaspanageanpan5 juga kerap mengunggah video reaksi atas isu-isu terkini.
Kepas juga kerap menjalankan aksi mendatangi kantor-kantor instansi pemerintah di luar kota seperti di Medan, Sumatera Utara.(*)