Karena keterbatasan alat musik yang dimiliki oleh Sartono, lagu Hymne Guru diciptakan dengan siulan sambil menorehkan nadanya ke dalam catatan kertas.
Penghasilannya sebagai guru yang pas-pasan tidak menjadi penghalang baginya untuk menciptakan beberapa buah lagu.
Kemudian, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 1980, Sartono mengikuti lomba mencipta lagu tentang pendidikan.
Dari ratusan peserta, lagu Hymne Guru dan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ciptaannya berhasil menjadi pemenang.
Penghargaan yang diberikan hingga akhir hidup Sartono
Selain mendapatkan sejumlah uang sebagai pemenang, Sartono bersama sejumlah guru teladan lainnya di seluruh Indonesia dikirim ke Jepang untuk studi banding.
Ia kemudian mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Yahya Muhaimin.
Penghargaan itu sebagai apresiasi atas perhatian Sartono terhadap dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru.
Di tahun 2004, Sartono sempat diminta oleh TNI AD untuk menghibur dan memberi semangat para guru di Aceh pascabencana tsunami.
Lirik lagu Hymne Guru
Berikut lirik lagu Hymne Guru, dikutip dari kontan.co.id:
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku