TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut realisasi penyaluran insentif kepada penerima manfaat program Kartu Prakerja mencapai Rp11,5 triliun atau 95 persen dari pagu yang dianggarkan.
Dana tersebut telah membantu lebih dari 5,68 juta masyarakat dari 514 kabupaten kota di Indonesia.
Capaian ini mendapat respon dari pengamat ekonomi dari Center of Reform Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet. Ia menilai realisasi ini menunjukkan efektivitas program Kartu Prakerja dalam membantu perbaikan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Saya kira dari realisasi tersebut menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja menjadi salah satu faktor yang mendorong konsumsi masyarakat berada pada tren yang positif meski di tengah lonjakan kasus. Artinya program ini berhasil membantu masyarakat bertahan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 22 sebelum Batas Pembelian Pertama 30 November 2021
Lebih lanjut, kata Yusuf, ia berharap pemerintah dapat meningkatkan jumlah penerima Kartu Prakerja agar mendorong angkatan kerja baru dan tenaga kerja yang terkena PHK dapat meningkatkan skill seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
"Jadi sebelum di tahun depan perekonomian akan semakin membaik, kita dapat mempersiapkan pasar tenaga kerja kita ekspansif. Karena kalau kita bandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand, mereka menyediakan pelatihan skill hingga 14 juta orang," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi penyaluran insentif program kartu prakerja sebesar Rp11,7 triliun dari pagu anggaran Rp1,3 triliun. Insentif ini diberikan kepada 95 persen dari 5,68 juta peserta.
"Jadi hampir seluruhnya sudah diserap dalam program Kartu Prakerja," ujar Menko Airlangga.
Menko Perekonomian ini juga memastikan, program Kartu Prakerja akan berlanjut di tahun 2022. Selain pelatihan secara daring, pemerintah berencana mengadakan pelatihan luring atau tatap muka di semester II 2022.
"Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun depan dan dalam enam bulan programnya masih sama, enam bulan berikutnya diharapkan kita sudah bisa membuat program yang luring, bukan hanya daring," ungkapnya.