TRIBUNNEWS.COM - Sembilan masyaikh Nahdlatul Ulama dari sejumlah daerah berkumpul di Jakarta, Rabu (24/11/2021). Kehadiran para ulama sepuh tersebut menyepakati Muktamar NU ke-34 diundur sampai akhir Januari 2022.
Selain itu, diantara hasil kesepakatan para masyaikh NU tersebut adalah agar Muktamar ke-34 NU dapat berlangsung secara kekeluargaan, persaudaraan dan kebersamaan, termasuk mengedepankan suasana teduh, aman, damai dan harmonis.
Masyaikh NU yang melakukan pertemuan tersebut yaitu (1) KH Farid Wadjdy (Kaltim), (2) KH Abdul Kadir Makarim (NTT), (3) KH Bun Bunyamin (Jabar), (4) KH Muhshin Abdillah (Lampung), (5) KH Anwar Manshur (Jatim), (6) KH Abuya Muhtadi Dimyati (Banten), (7) KH Kharis Shodaqoh (Jateng), (8) Buya Bagindo Leter (Sumbar), dan (9) KH Manarul Hidayat (Jakarta). Selanjutnya, para kiai akan bersurat kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar dapat menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut.
"Selain itu agar Muktamar ke-34 NU dapat dilaksanakan dengan persiapan yang maksimal dan optimal. Karena itu idealnya Muktamar ke-34 NU dilaksanakan pada akhir Januari 2022 bertepatan dengan Harlah NU ke-96," tulis berita acara (point c) Pertemuan Masyaikh NU di Jakarta, seperti dilihat Buletin Nusantara, Kamis (25/11/2021).
Lebih jauh, dalam berita acara yang disertai tanda tangan para masyaikh NU itu semakin menegaskan kesepakatan bahwa Muktamar NU harus dimundurkan dengan alasan agar pelaksanaannya lebih optimal. Bahkan slah satu kiai yang mendukung usulan tersebut adalah KH Muhshin Abdillah yang berasal dari Lampung sebagai tuan rumah lokasi perhelatan Muktamar NU ke-34 akan digelar.
Sementara itu, Sekretaris Munas dan Konbes NU 2021, H. Imdadun Rahmat mengatakan, dalam surat keputusan panitia Munas NU 2021 yang digelar September lalu, PBNU menyepakati agar Muktamar NU memperhatikan kondisi Covid-19. Hal ini dilakukan agar Muktamar menjadi kemaslahatan untuk semua. Sementara itu, Ketua Steering Committee Muktamar ke 34 NU juga menyatakan bahwa mundurnya pelaksanaan Muktamar NU ke-34 murni karena alasan pandemi Covid-19.
Murni karena alasan pandemi, pemerintah akan menerapkan PPKM untuk mencegah penularan Covid-19 di libur akhir tahun," kata Muhammad Nuh.
Berikut isi lengkap berita acara Hasil Pertemuan 9 Masyaikh NU di Jakarta.
Prihal : Menyampaikan hasil kesepakatan masyayih Nahdlatul Ulama
Asslamu’alaikum
Salam silaturrahim kami sampaikan. Teriring doa semoga para kyai beserta keluarga senantiasa diberikan umur Panjang dan Kesehatan yang prima dalam aktifitas sehari-hari.
Selanjutnya, kami sampaikan hasil kesepakatan masyayih Nahdlatul Ulama terkait dengan pelaksanaan Muktamar NU ke-34 sebagaimana terlampir.
Demikian surat ini kami buat agar menjadi perhatian dari pengurus Nahdlatul Ulama, terima kasih
Wallahul Muwaffiq ilaa Aqwamith Tharieq
Wassalamu’Alaikum Wr. Wb.
1. KH Anwar Mansur (Jawa Timur)
2. KH Abuya Muhtadi Dimyati (Banten)
3. Tuanku Bagindo H Muhammad Leter (Sumatera Barat)
4. KH Manarul Hidayat (Jakarta)
5. Dr KH Abun Bunyamin, MA (Jawa Barat)
6. KH Ahmad Haris Shodaqoh (Jawa Tengah)
7. Drs KH Abdul Kadir Makarim (Nusa Tenggara Timur)
8. KH Muhsin Abdillah (Lampung)
9. Dr KH Farid Wadjdy (Kalimantan Timur)
Berita Acara Pertemuan Masyayih
Nahdlatul Ulama
Jakarta, 24 Nvember 2021
Bismillahirrahmanirrahiem
Pada hari ini, Rabu 24 November 2021 dalam rangka menyikapi situasi dan kondisi menjelang muktamar ke-34n Nahdlatul Ulama, kami telah menyepakati beberapa hal sebagai berikut, agar :
1. Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dapat berlangsung dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan dan kebersamaan,
2. Muhtamar ke-34 Nahdlatul Ulama disertai suasana teduh, aman, damai dan harmonis,
3. Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dilaksanakan dengan persiapan yang maksimal dan optimal. Karena itu idealnya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dilaksanakan pada akhir januari 2022 bertepatan dengan Harlah NU ke-96,
4. Muktamar NU ke-34 Nahdlatul Ulama berkualitas dan bermartabat dalam rangka memyongsong satu Abad Nahdlatul Ulama,
5. Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama menghasilkan keputusan dalam rangka membangun kemandirian bangsa untuk perdamaian dunia.
Semoga Allah SWT meridhai usaha kita semua
Wallahul Muwaffiq ilaa Aqwamith Tharieq
Wassalamu’Alaikum Wr. Wb.
1. KH Anwar Mansur (Jawa Timur)
2. KH Abuya Muhtadi Dimyati (Banten)
3. Tuanku Bagindo H Muhammad Leter (Sumatera Barat)
4. KH Manarul Hidayat (Jakarta)
5. Dr KH Abun Bunyamin, MA (Jawa Barat)
6. KH Ahmad Haris Shodaqoh (Jawa Tengah)
7. Drs KH Abdul Kadir Makarim (Nusa Tenggara Timur)
8. KH Muhsin Abdillah (Lampung)
9. Dr KH Farid Wadjdy (Kalimantan Timur)