TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beberkan informasi yang perlu diketahui soal varian baru virus Covid-19, B.1.1.529 atau Omicron.
Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Omicron sebagai variant of concern.
Budi menjelaskan, varian Omicron ini memiliki banyak mutasi.
Baca juga: Luhut Minta Masyarakat Tak Panik dengan Varian Baru Covid-19 Omicron: Hanya Perlu Waspada
Di dalam mutasi tersebut, terdapat mutasi-mutasi berbahaya yang ada pada varian Covid-19 sebelumnya.
Seperti, Alpha, Beta, Delta dan Gama.
"Mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian sebelumnya ada di sini, mutasinya ada 50."
"Pada 30 mutasinya, ada spike potrein di mahkota coronanya. Dan dari total 50 mutasi, banyak mutasi-mutasi ada di varian Alpha, Beta dan Delta dan Gama, yang buruk-buruk diidentifikasi," kata Budi dalam keterangan persnya, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: Varian Omicron Merebak, Legislator PKS Minta Pemerintah Lindungi PMI di Hongkong
Adapun tingkat keparahan, Budi menjelaskan varian baru ini belum ditemukan potensi mampu meningkatkan keparahan gejala.
"Sampai sekarang belum ditemukan indikasi varian Omicron ini meningkatkan keparahan, belum teridentifikasi," jelas dia.
Sementara soal transmisi virus, varian Omicron diprediksi lebih cepat penularannya.
Kemudian, soal efek kepada efikasi vaksin, Omicron kemungkinan besar berdampak menurunkan efek dari vaksinasi.
Baca juga: Muncul Varian Omicron, IDAI Tegaskan Vaksinasi Harus Jadi Salah Satu Syarat Pembelajaran Tatap Muka
Meskipun begitu, penelitian soal varian baru Covid-19 masih dalam proses lebih lanjut.
"Untuk meningkat transmisi penularan, kemungkinan besar dia lebih cepat penularannya. Sedang difinalilasi riset."
"Apakah dia bisa escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari vaksinasi sebelumnya? kemungkinan besar iya. Balik lagi belum dikonfirm," kata Budi.