TRIBUNNEWS.COM - Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Luqman Hakim, buka suara soal Menteri BUMN, Erick Thohir, yang bergabung menjadi anggota di organisasinya.
Luqman menyebut siapa saja diperbolehkan menjadi anggota di organisasinya.
Asal yang bersangkutan, dalam hal ini Erick, berniat mendaftarkan diri, mengikuti seleksi,dan menyetujui adanya ADRT organisasi.
"Sebagai organisasi yang terbuka, siapa saja yang ingin menjadi anggota di gerakan Pemuda Ansor, syaratnya adalah yang bersangkutan setuju dengan adanya ADRT atau Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga."
"Kemudian mendaftarkan diri lalu, mengikuti tahapan tahapan seleksi pendaftaran sebagai calon anggota," kata Luqman, dalam tayangan Kompas TV yang diunggah Senin (29/11/2021).
Dengan setujunya anggota pada aturan yang berlaku di organisasi, maka organisasi pun juga menghormati hak setiap anggota.
Baca juga: Jadi Anggota Kehormatan Banser, Erick Thohir Komitmen Jihad untuk NKRI
Baca juga: Sambangi SPBU di Medan, Erick Thohir Pertanyakan Soal Toilet: Ah yang Bener Gratis?
Termasuk, jika Erick berkepentingan untuk maju menjadi calon presiden atau wakil presiden sekalipun.
"Kalau misalnya Pak Erick Thohir punya kepentingan di tahun 2024, Ansor tentu akan menghormati keinginan Pak Erick Thohir apakah mau menjadi calon presiden atau wakil presiden."
"Sebagaimana Ansor juga menghormati hak setiap orang," jelas Luqman.
Menurut Luqman, setiap warga negara berhak untuk mencalonkan diri ke jabatan-jabatan publik tertentu dalam kontestasi.
Bahkan, hak pencalonan diri itu dilindungi konstitusi.
"Setiap warga negara punya hak untuk memilih dan dipilih."
"Dan (mengenai) presepsi masyarakat terhadap apa yang dilakukan Pak Erick Tohir tentu itu sah adanya dan boleh-boleh saja ," tegas Luqman.
Sebelumnya, Erick Thohir telah menerima pembaretan Anggota Kehormatan GP Ansor di Sekolah Citra Alam, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: Erick Thohir: Ekonomi Indonesia Pasti Bangkit dan Terus Tumbuh Berbekal SDA dan SDM Berlimpah
Dalam kegiatan tersebut, Erick tidak hanya menerima secara simbolis pembaretan anggota kehormatan GP Ansor.
Ia juga melewati serangkaian proses kegiatan sama seperti peserta lainnya.
Bukan Sekedar Pamor
Mengutip Tribunnews.com, Rabu (1/12/2021), Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas), Hasan Basri Sagala, memberikan ucapan selamat datang kepada Erick Thohir yang saat ini sudah sah menjadi keluarga besar nahdliyin.
“Alhamdulilah Pak Erick Thohir punya waktu yang pas dengan kita."
"Jadi sesuai dengan perintah Ketua Umum, Haji Yaqut Cholil Qoumas, bahwa siapapun yang ingin bergabung dengan Gerakan Ahlussunah Wal Jamaah, terutama untuk membesarkan NKRI mempertahankan NKRI dan juga melaksanakan Ahlussunah Wal Jamaah, harus kita terima, harus kita saling sambut,” kata Hasan dalam sambutannya.
Hasan menambahkan, ikutnya Erick dalam kegiatan GP Ansor ini bukan ingin mencari pamor, melainkan kesungguhan untuk menjadi kader Ahlussunah Wal Jamaah.
Baca juga: Sambangi SPBU di Medan, Erick Thohir Pertanyakan Soal Toilet: Ah yang Bener Gratis?
“Tentu ini bukan sekedar mencari pamor. Beliau kita tahu sudah menjadi Menteri dan sudah menjadi tokoh nasional."
"Tapi saya yakin, kita yakin kehadiran beliau pada kesempatan kali ini adalah semata-mata ingin merasakan, ingin menjadi kader Ahlussunah Wal Jamaah, Kader bangsa,” kata Hasan.
Ikut Bertanggung Jawab Tegakkan Kebenaran
Usai dilantik menjadi anggota kehormatan Banser, Erick menyebut selama ini GP Ansor dan Banser telah berkomitmen untuk mempertahankan Indonesia.
“Kadang-kadang kita sering bertanya siapa kita, kalau kita lihat dari masing-masing individu pun bertanya demikian, bahwa dengan keberagaman kita, perbedaan kita itulah kekuatan kita."
"Bahkan itu masuk ke darah kita darah orang tua kita, darah nenek kita atau pun darah anak kita."
Baca juga: Terima Bantuan dari Erick Thohir, Warga: Jadi Cerita Bagi Anak Cucu Kami
"Kita harus pastikan bahwa NKRI adalah harga mati," kata Erick Thohir, dikutip dari Tribunnews.com.
Erick juga menilai Banser telah menjunjung tinggi keberagaman bangsa Indonesia.
Hingga akhirnya ia juga merasa ikut bertanggung jawab untuk menegakkan kebenaran dan kesejahteraan masyarakat.
"Banser berkomitmen jihad untuk NKRI, menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan bagi Indonesia."
"InsyaAllah, saya akan mewakafkan pikiran saya, energi saya, kemampuan saya untuk kebenaran dan kesejahteraan masyarakat,” kata Erick.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam)