"Itu bisa berpengaruh saat dewasa," ungkap Fella.
Baca juga: Apa Itu Eksibisionis? Ini Gejala Eksibisionis dan Ancaman Hukum bagi Pelaku
Selain itu, aksi eksibisionisme juga bisa terjadi melalui perkembangan kognitif pelaku,
"Pelaku biasanya memiliki keyakinan merasa dirinya rendah, tidak bisa apapun, merasa rendah diri, sehingga memunculkan sikap dominan saat melakukan eksibisionis yang membuat orang lain takut, sehingga dia terangsang," jelasnya.
Apakah Eksibisionis Bisa Disembuhkan?
Fella menjelaskan, seseorang yang memiliki penyimpangan seksual eksibisionisme masih bisa disembuhkan.
Asalkan mendapat terapi yang tepat.
Namun ketika pelaku tidak mendapat terapi yang tepat, perilaku ini bisa terulang kembali.
Menurut Fella, penyembuhan perilaku eksibisionisme bisa lebih maksimal apabila datang dari keinginan pelaku itu sendiri.
"Kalau pelaku memiliki motivasi yang bagus, datang sendiri dan tidak terpaksa, kemungkinan sembuhnya lebih bagus."
"Ketimbang pemulihannya karena terpaksa untuk menjalani proses hukum."
"Jika tidak ada motivasi yang tinggi, akan cenderung berulang," ungkap Fella.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Berita lainnya terkait eksibisionisme