TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Provinsi Jawa Timur kian bertambah.
Data terbaru, Rabu (8/12/2021) malam, setidaknya tercatat sebanyak 40 orang telah dinyatakan meninggal dunia.
Mengutip tayangan Kompas TV, Kamis (9/12/2021), dari ke-40 jasad korban erupsi Gunung Semeru, sebanyak 22 orang belum teridentifikasi.
Sementara, jumlah jasad yang sudah teridentifikasi yakni sebanyak 17 jasad dan satu jasad lainnya saat ini belum dapat dipastikan.
Pasalnya, baru terkonfirmasi Rabu (8/12/2021) malam, satu korban dinyatakan telah meninggal dunia di RS Haryoti, Lumajang.
Satu korban tersebut dinyatakan meninggal setelah sebelumnya berada di ruang ICU selama kurang lebih 3 hari perawatan.
Baca juga: Petugas Bangun 2 Tenda Pengungsian Lagi untuk Tampung Warga Terdampak Luapan Lahar Dingin Semeru
Meski telah tercatat sebanyak total 40 orang meninggal dunia, sangat dimungkinkan jumlah ini bertambah.
Hal ini karena proses evakuasi dan pencarian korban di lereng gunung Semeru masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Sulitnya mengidentifikasi jasad ini dikarenakan jasad ditemukan dalam kondisi mengalami luka bakar yang cukup serius.
Sehingga, sangat diperlukan adanya peran aktif dari masyarakat.
Bagi keluarga yang merasa kehilangan anggotanya, diminta untuk segera melapor ke petugas Rumah Sakit Dr Haryoto.
Kesaksian Warga: Jarak Pandang Terbatas Sebabkan Korban Berjatuhan
Erupsi lahar panas Gunung Semeru Sabtu (4/12/2021) lalu, membuat panik warga.
Warga dikabarkan panik lantaran jarak penglihatannya terbatas akibat tertutup awan panas dan abu hasil erupsi.