News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muktamar NU

WAWANCARA EKSKLUSIF YAHYA CHOLIL STAQUF (3): Tak Mau Jadi Capres, Saya Sudah Pernah Jadi Presiden

Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

“ Jadi sudah pernah saya (jadi presiden) dan serius nggak enak," ucapnya diikuti gelak tawa.

Kalau Jadi Ketum NU

Gus Yahya ingin mentransformasi konstruksi organisasi NU agar menjadi organisasi yang lebih optimal. 

"Saya memang menawarkan diri untuk dipilih sebagai Ketua Umum dalam Muktamar nanti," ucap Gus Yahya, ketika wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Domu Ambarita.

"Karena saya melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU segera yaitu yang tema besarnya adalah transformasi konstruksi organisasi NU supaya NU ini bisa lebih optimal di dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya," jelas Gus Yahya.

Baca juga: Said Aqil Siraj Tegaskan Tak Terobsesi untuk Pilpres 2024: Bukan Maqomnya

Dia mengatakan dengan kebesaran NU baik secara nama maupun jumlah anggota, akan ada citra atau wibawa yang juga terasa di dalam pengurus PBNU.

"Cuma persoalannya kemudian wibawa itu hanya aktual di tingkat PBNU dan di daerah-daerah yang komunitas NU-nya tebal," katanya.

Kemudian, dikatakan Gus Yahya, di daerah yang komunitas NU-nya tipis, hal tersebut tidak teraktualisasi kebesarannya.

"Sehingga masih banyak bahkan sebagian besar karena daerah yang komunitas NU-nya tebal itu tidak terlalu banyak juga Jatim, Jateng, jawa keseluruhannya mungkin. Sumatra mungkin Lampung, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan," ujar Gus Yahya.

"Tapi di daerah-daerah lain memang komunitas NU-nya tipis, sehingga kepengurusan yang ada di sana terbatasi kemampuannya untuk mengaktualisasi kemampuan NU itu sendiri," tambahnya.

Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu pun mengusulkan agar program NU di balik orientasinya.

"Kasarnya dijungkir. Jadi pelaksanaan kegiatan janganlah di pusat, tapi di daerah."

"Tugas dari PBNU nanti mencarikan atau membangun program-program untuk dieksekusi di daerah di cabang-cabang," katanya.

Dengan begitu, Gus Yahya menambahkan, NU di cabang-cabangnya punya peluang untuk terus mengoptimalkan potensinya bekerja sama dengan pihak lain baik dengan pemerintah atau pihak swasta.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini