Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa turut serta membantu memenuhi kebutuhan korban terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Ketua DKN Garda Bangsa Bidang Sukarelawan Sosial dan Bencana, Ilzam Musholeh menyatakan pihaknya telah berada di Lokasi sejak Jumat (10/12/21) lalu dan akan terus meninjau langsung korban terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
“Kami sudah bergerak menuju titik-titik pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, di Lumajang. Kami akan memberikan seluruh bantuan secara langsung ke para korban terdampak erupsi,” kata Ilzam Musholeh dalam keterangan yang diterima, Sabtu (11/12/2021).
Baca juga: Koordinasi dengan Pemda, LPEI Kirim Kebutuhan Korban Erupsi Semeru
Cak Ilzam, sapaan karibnya, mengatakan bahwa beberapa bantuan yang akan disalurkan berupa makanan, minuman, obat-obatan, selimut, pakaian, vitamin, dan kebutuhan alat mandi serta dana untuk renovasi.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memperingan beban ekonomi warga terdampak letusan Semeru, sekuat dan sebisa kami,” terangnya.
Dia berharap seluruh elemen masyarakat turut bahu membahu membahu memberikan bantuan dan mendoakan warga terdampak Semeru segera pulih.
“Penting untuk selalu berada di tengah-tengah masyarakat, terutama masyarakat yang sedang diuji terkena musibah. Kita berdoa semoga musibah ini cepat berakhir dan masyarakat di sekitar Semeru kembali menjalani kehidupan seperti biasanya,” tegas Cak Ilzam
Diketahui, Pengurus DKN Garda Bangsa telah berada di lokasi sejak Jum’at 10 Desember 2021 lalu.
Sebagai informasi, DKN Garda Bangsa ink bergerak secara kemanusiaan sebagaimana pesan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Muhaimin Iskandar.
Hal itu agar Garda Bangsa selalu berada di garda depan bergerak all out membantu warga terkena bencana erupsi Gunung Semeru dan juga membantu aparat dalam proses evakuasi.
Turut mendampingi Cak Ilzam, Sekretaris Bidang Sukarelawan Sosial dan Bencana Sony, serta anggota bidang Chozin.
Sebelumnya, memasuki waktu sepekan upaya pencarian dan pertolongan korban dampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, tim gabungan telah menemukan total 45 korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia.
Jumlah tersebut bertambah dari yang sebelumnya yakni 43, setelah pada hari ini tim kembali menemukan dua korban di wilayah Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat, (10/12/2021).
"Hari ini ada tambahan dua orang lagi dari Kamar Kajang, sehingga total korban meninggal adalah 45 jiwa," ujar Dansatgas Penanggulangan Dampak APG Gunung Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti selaku, dikutip dari siaran pers BNPB.
Di sisi lain, jumlah orang hilang yang sampai saat ini dilaporkan ada 9 orang, 19 orang luka berat dan 19 lainnya luka ringan. Adapun sebanyak 19 orang yang luka ringan ini juga memiliki luka atau penyakit lain di luar luka bakar akibat awan panas guguran Gunung Semeru.
"Untuk orang hilang sampai dengan saat ini tercatat adalah 9 orang, 19 luka berat kemudian 19 luka ringan yang diikuti dengan penyakit yang lainnya di luar luka bakar," jelasnya.
Lebih lanjut, Dansatgas juga mencatat bahwa hingga hari ini jumlah orang yang mengungsi ada sebanyak 6.573 pengungsi yang tersebar di 124 titik pengungsian. Adapun menurut Dansatgas, sebanyak 124 titik pengungsian itu terbagi sebanyak 24 titik di lokasi pengungsian terpusat dan sisanya yakni 102 titik merupakan pengungsian mandiri maupun di lokasi kerabat para warga terdampak.
"Jumlahnya adalah 6.573 pengungsi," katanya.
"Sampai dengan saat ini tercatat 126 titik pengungsian. Dengan rincian 24 titik pengungsian yang terpusat dan 102 titik pengungsian yang mandiri. Artinya adalah di tempat-tempat yang tidak kita siapkan, namun di tempat-tempat saudaranya maupun tetangganya," imbuh Subekti.