News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sahroni Minta Bareskrim Bongkar Kasus Penipuan Investasi Program Suntik Modal Alkes 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kasus penipuan investasi terkait program suntik modal (sunmod) alat kesehatan atau alkes yang ditaksir merugikan para korban hingga 1,3 Triliun rupiah. 

Beberapa korban pun telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya. 

Melihat peristiwa tersebut Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mulai melakukan penyelidikan dan telah membuka posko pelaporan untuk para korban. 

Berkaitan dengan hal itu, Wakil Ketua Komisi III  DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyampaikan dukungannya. 

Menurut Sahroni, kasus seperti ini memang harus segera ditindak mengingat kerugian yang dicapai hingga triliunan rupiah.

Baca juga: Sahroni Apresiasi Polri Cepat Tanggap Tangani Kasus Mahasiswi Tenggak Racun di Mojokerto 

"Ini bisa dibilang scam investasi terbesar tahun ini, karena kerugiannya mencapai lebih dari 1 triliun. Untuk itu saya mendukung langkah Bareskrim yang begitu kasus ini muncul langsung melakukan penyelidikan dan membuka posko laporan. Merupakan suatu langkah tegas dan cepat dari Bareskrim yang patut diapresiasi," kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (16/12/2021). 

Sahroni juga meminta agar semua aduan dapat ditampung lalu diusut tuntas oleh Bareskrim. 

Sahroni juga mengusulkan adanya kolaborasi antara Polri dengan OJK untuk langkah pencegahan agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. 

"Setelah kemarin ramai kasus pinjol, sekarang kasus penipuan investasi. Menurut saya kasus scam investasi seperti ini juga sudah sangat mengkhawatirkan. Karenanya, selain ada langkah tindakan dan investigasi kita butuh langkah pencegahan. Sebaiknya Polri dan OJK melakukan kolaborasi saja dalam hal literasi keuangan. Sehingga ada langkah preventif yang dirancang," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini