Fungsi manajemen strategis adalah untuk menetapkan, membina dan meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan antara instansi atau perusahaan, dengan para pemangku kepentingan atau stakeholders-nya dalam usaha membangun, meningkatkan dan melindungi reputasi dengan komunikasi sebagai intinya. Public relation, menurutnya adalah komunikasi strategis yang tepat dan tidak mudah.
“Rencana strategis instansi harus didukung dengan renstra komunikasi, harus ada renstra komunikasi sepanjang renstra instansi.
Manajemen Isu merupakan fungsi dan proses manajemen strategis yang secara proaktif memonitor situasi, mengevaluasi opini publik, baik internal maupun eksternal, mengidentifikasi hal-hal atau kejadian yang berdampak negatif dan menangani isu sebelum menjadi krisis,” jelasnya.
Ani Natalia mengatakan, peristiwa yang termasuk krisis diantaranya pegawai masuk dalam tindak pidana, kerusakan sistem IT seperti hacker, bencana alam, kecelakaan kerja, keluhan wajib pajak, pelanggaran HAM, kekerasan seksual dalam lingkup kerja, kekerasan dalam lingkup kerja, wabah penyakit menular, perubahan peraturan, demonstrasi dan vandalisme.
"Informasi internal saat ini bisa bocor karena kecepatan media.
Maka dari itu, agar pesan di media dapat disampaikan dengan cepat, maka harus membuat key messages secara cepat, kronologis stand by statement dan menyiapkan jawaban yang telah disepakati, agar semua kronologisnya sesuai dengan yang telah disiapkan,' katanya.
Apabila ada krisis maka lakukan identifikasi, teliti lagi terkait kasus tersebut, sasarannya bisa internal dan eksternal, tentukan siapa yang bicara, pembentukan pesan kunci, pengawasan, tindak lanjut dan evaluasi.
“Krisis berpengaruh kepada organisasi, misalnya yang membuat kepercayaan publik menurun. Kita harus tahu dulu yang berpeluang menjadi krisis, jika sudah tahu, maka dilakukan mitigasi maka tidak akan menjadi krisis," pungkasnya.