News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lindungi Bekantan, AGM Dukung Pelestarian Flora dan Fauna Terancam Punah

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua ekor Bekantan jantan muda bertengger di atas kabel telepon Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Kehilangan Habitatnya, Sudah Enam Bekantan Terjebak di Kawasan Perkantoran KM 19, https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/02/21/kehilangan-habitatnya-sudah-enam-bekantan-terjebak-di-kawasan-perkantoran-km-19. Penulis: Syaiful Anwar Editor: Edinayanti

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Antang Gunung Meratus (AGM) turut berkontribusi menjaga ekosistem, yakni dengan melakukan konservasi hutan rawa gelam dan habitat hewan langka Bekantan (nasalis larvatus).

Sect Head Environment AGM Daniel Siregar berujar sejak 2016, AGM telah melaksanakan upaya restorisasi untuk habitat Bekantan.

Hewan ini merupakan hewan endemik Kalimantan yang sudah hampir punah.

Baca juga: Profil Amalia Rezeki 21 Local Heroes, Penyelamat Bekantan yang Dapat Penghargaan dari Tribun Network

"Upaya yang dilakukan AGM dengan merestorisasi habitat Bekantan seluas 90 hektar di Desa Restorasi Ekosistem Bekantan di Desa Rawa Gelam, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan," ucap Daniel dalam keterangannya, Senin (20/12/2021).

Daniel berujar AGM berupaya untuk menyelamatkan habitat bekantan dan ekosistem lahan gambut secara maksimal dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin.

"Kini, wilayah konservasi yang berdekatan dengan operasional angkutan AGM di kanal Sungai Muning itu telah ditetapkan melalui SK Bupati Tapin No. 188.45/060/KUM/2014 sebagai kawasan bernilai penting bagi konservasi Bekantan di Kabupaten Tapin," kata Daniel.

Menurut Daniel, Ekowisata Bekantan itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti plaza ekowisata, menara pandang, shelter, dermaga, nursery, papan informasi, deck, jembatan, toilet dan sebagainya.

Baca juga: Pertama Kalinya di Tahun 2020, Bayi Bekantan Lahir di Stasiun Riset Pulau Curiak Batola

Ia menambahkan, langkah AGM menyelamatkan habitat Bekantan juga sejalan dengan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2015 sejak 2016.

Ketentuan dalam ISO itu menyebutkan, dalam menjalankan operasinya, perusahaan senantiasa mempertimbangkan aspek lingkungan yang sejalan dengan visi dan misi untuk menciptakan bisnis berkelanjutan.

“Ini membuktikan bahwa AGM berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus menurus, khususnya dalam kinerja pengelolaan lingkungan,” ujar Daniel.

Dia menambahkan, identifikasi mengenai kondisi ekosistem Bekantan telah dimulai sejak tahun 2014 dengan melibatkan tim ahli dari Prof Hadi S. Alikodra dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca juga: Cegah Karhutla Meluas, Polda Kalsel Kenalkan Aplikasi Bekantan

Untuk menjaga kesinambungan, saat ini Program Ekowisata Bekantan selalu dimonitor pemerintah Kabupaten Tapin.

Daniel memastikan, dalam menjalankan operasional Ekowisata Bekantan, AGM selalu memberdayakan masyarakat sekitar, seperti penanaman pohon di area Rawa Gelam.

Masyarakat sekitar ekowisata juga mensuplai bibit dan benih. “Manajemen AGM juga berkomitmen memprioritaskan penggunaan produk yang ramah lingkungan dalam pelaksanaan business process,” ucap Daniel.

Kontribusi nyata AGM melindungi Bekantan pun mendapat apresiasi dengan meraih Sustainable Development Goals Awards 2021 (ISDA) yang dilaksanakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD).

ISDA 2021 itu merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan CFCD bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/Bappenas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini