News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muktamar NU

Jelang Pemilihan Ketum PBNU, Said Aqil Paparkan Capaiannya Selama 5 Tahun Menjabat

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung, Rabu (22/12/2021).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di akhir masa jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj menjelaskan apa saja yang sudah berhasil dibuatnya dalam mengelola organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

Di depan peserta Muktamar ke-34 NU, dia memaparkan segala macam kemajuan, mulai dari pengelolaan keuangan, rumah sakit hingga masalah pendidikan.

"Termasuk NU Care-LAZISNU mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit keuangan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) atas Program Kemaslahatan NU Care-LAZISNU dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI pada tahun 2020," katanya, Kamis (23/12/2021).

Dia menyebut PBNU juga sudah menyewa lembaga auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan PBNU.

Berikut laporan keuangan PBNU setiap tahun berdasarkan auditor independen 2015-2021:

- Tahun 2015 Saldo Rp. 1.698.939.065. Penerimaan: Rp. 19.350.256.694. Sedangkan Pengeluaran: Rp. 19.427.631.464

- Tahun 2016 Saldo Rp. 1.621.564.295. Penerimaan:   Rp. 15.622.017.500. Sedangkan Pengeluaran:  Rp. 15.317.470.566

Baca juga: Bertemu di Muktamar NU, Gerindra-PKB Jajaki Peluang Koalisi di 2024

-Tahun 2017 Saldo: 1.926.111.229 Rp. Penerimaan: Rp17.265.799.723. Sedangkan Pengeluaran: Rp13.557.714.869

- Tahun 2018. Saldo: Rp5.634.196.083 Penerimaan: Rp12.789.689.985, Sedangkan Pengeluaran: Rp13.846.845.202

- Tahun 2019. Saldo Rp4.568.040.865 Penerimaan:  Rp36.227.946.061. Sedangkan Pengeluaran: Rp34.256.914.575

-Tahun 2020.  Saldo Rp6.539.072.352. Penerimaan: Rp15.223.873.741. Sedangkan Pengeluaran: Rp11.492.605.687

Baca juga: Digelar Malam Ini, Pemilihan Ketua Umum PBNU Dilakukan Lewat Voting

- Tahun 2021. Saldo Rp10.270.340.406. Penerimaan Rp9.439.475.710. Sedangkan Pengeluaran Rp11.421.520.578

Dia mengatakan saldo akhir hingga tahun 2021 mencapai Rp8.288.295.578.

Dia melanjutkan lembaga ppendidikan yang dimiliki NU untuk tingkat dasar menengah pada tahun 2020 adalah 21.045 satuan pendidikan.

"Jumlah total Madrasah 7.832 terdiri dari Madrasah Aliyah 1.985, Madrasah Tsanawiyah 4.856 dan Madrasah Ibtidaiyah 3.672. Sedangkan kategori sekolah umum berjumlah 13.213, terdiri dari SMK/SMA 1.670, SMP 1.411 dan SD 4.751 unit," katanya.

Selain itu, dia menyebut lembaga pendidikan tinggi pada tahun 2021 sebanyak 274 PTNU.

"Di antaranya 84 PTNU di bawah binaan Kemendikbud termasuk 15 Akademi Komunitas berbasis pesantren, dan 190 PTNU di bawah binaan Kemenag," katanya.

Baca juga: Asad Ali Maju sebagai Calon Ketua Umum PBNU atas Desakan Para Kiai Sepuh

"NU juga memiliki 35 rumah sakit dan 7 klinik di bawah naungan Asosiasi Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (ARSINU). Rumah sakit ini ada yang dikelola langsung oleh PBNU, PWNU, PCNU, Muslimat NU, serta Perguruan Tinggi NU," ujar Said.

Sebelumnya, kepastian soal lokasi pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-34 di Lampung menemui. titik terang.

Lokasi ini mengalami perubahan, setelah sebelumnya pemilihan ketua umum PBNU diagendakan di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah.

"(Pemilihan ketua umum) di Universitas Lampung," ujar Ketua Steering Committee Muktamar ke-34 NU, Muhammad Nuh di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Bandar Lampung, Kamis (23/12/2021).

Nuh mengatakan setiap calon Ketum PBNU yang diusulkan oleh PWNU nantinya harus mengantongi minimal 99 suara.

Baca juga: Pemilihan Ketum PBNU Digelar di Bandar Lampung, Caketum PBNU Harus Didukung Setidaknya 99 Suara

"Yang dapat 99 tadi itu kemudian diminta musyawarah di antara mereka. Apakah si A saja atau si B saja yang mau maju," kata Nuh.

Kemudian, jika dalam musyawarah itu tak menemukan kata sepakat, Nuh melanjutkan Rais Aam yang akan memilih siapa kandidat yang berhak maju.

"Terserah Rais Aam terpilih nanti kalau merekomendasikannya satu, dua atau tiga, itu terserah Rais Aamnya," ujar Nuh.

"Kalau Rais Aam sudah memberikan persetujuannya, kalau calonnya lebih satu, maka baru divoting lagi. Siapa yang dapat suara terbanyak dari situ, ya itu yang akan menjadi Ketum," tutur dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini