Dalam "The Ladies' Home Journal" edisi Desember 1901, terdapat iklan "Lampu Miniatur Edison" yang mengatakan bahwa tidak ada asap, bau, atau minyak dan masyarakat bisa membeli atau menyewa lampu.
Pada tahun 1903, ada iklan dari Edisons dengan lampu Natal yang disebut festoons - yang memiliki delapan lampu per 'perhiasan'.
Set tiga hiasan (jadi 24 lampu) seharga $12 atau bisa menyewa lampu mulai $1,50.
Hal ini masih cukup mahal, tetapi jauh lebih murah dibandingkan seharga $300.
Lampu pohon Natal mulai dikenal karena Ralph Morris
Pendapat lain atas penjualan untaian lampu pertama yang tersebar luas datang dari Ralph Morris, seorang telephonist Amerika.
Pada tahun 1908, ia menggunakan kabel telepon untuk merangkai bohlam-bohlam kecil dari pertukaran telepon dan menghiasnya di pohon yang ada di atas meja.
Leavitt Morris, putra Ralph, menulis sebuah artikel pada tahun 1952 di surat kabar Christian Science Monitor.
Ia menuliskan tentang ayahnya yang menemukan lampu Pohon Natal karena ia tidak mengetahui lampu Edison.
Lampu pohon Natal mulai dikenal karena Albert Sadacca
Pada tahun 1885, sebuah rumah sakit di Chicago terbakar karena lilin di pohon Natal.
Kemudian tahun 1908, perusahaan asuransi di AS mencoba membuat undang-undang yang melarang penggunaan lilin di pohon Natal karena mengakibatkan banyaknya kebakaran.
Namun, orang masih menggunakan lilin untuk menyalakan pohon Natal.
Pada tahun 1917, seorang remaja bernama Albert Sadacca mendapat ide api dari lilin pohon Natal di New York.