"Rata-rata orang dikenal dan dekat rumah," imbuhnya.
Soal upah yang disebutnya dalam video, ia membenarkannya.
Ia mendapat uang sebesar Rp100 ribu hingga Rp800 ribu per orang.
Mengenai alasannya menjadi joki vaksin Covid-19, Abdul mengaku ia melakukannya lantaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Untuk kebutuhan sehari-hari karena saya buruh bangunan ji. Kalau ada yang panggil saya pergi," ucapnya.
Petugas Tak Curiga
Abdul Rahim mengungkapkan ia hanya membawa fotokopi KTP pelanggan ke lokasi vaksinasi saat melancarkan aksinya.
Ia mengaku petugas vaksinasi tak mengenalinya meski menggunakan identitas orang lain.
Padahal, dalam beberapa kesempatan, Abdul tak mengenakan masker.
"Bawa fotokopi KTP orang yang mau divaksin. Kemudian tunggu petugas panggil nama," ungkapnya, Selasa, dikutip dari TribunTimur.
"Kadang pakai masker kadang juga tidak," imbuhnya.
Abdul mengungkapkan ia pernah menerima tiga suntikan vaksin dalam sehari.
Namun, ia mengklaim dirinya tak merasakan efek apapun lantaran mengonsumsi air kelapa sebelum dan sesudah vaksin.
"Biasa dua kali sehari. Tapi, pernah tiga kali sehari saya disuntik vaksin," ucapnya.