News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Mendagri Tito Sebut Perlu Ada Terobosan Kreatif untuk Percepat Vaksinasi Covid-19

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian. Dalam artikel mengulas tentang upaya melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menyebut penting melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk itu, Mendagri mendorong kepala daerah agar melakukan upaya terobosan kreatif.

"Perlu ada terobosan-terobosan kreatif dalam rangka mempercepat vaksinasi."

"Belajar dari pengalaman daerah-daerah lain yang sudah sukses, seperti DKI Jakarta di atas 100 persen, Bali yang hampir mencapai 100 persen, kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta," katanya, dikutip Tribunnews.com dari Kemendagri.go.id, Jumat (24/12/2021).

Hal tersebut, disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Strategi Percepatan Vaksinasi Covid-19 bersama Pemerintah Provinsi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku Utara serta seluruh Kepala Daerah se-Maluku Utara, di Hotel Sahid Bela, Ternate, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Akan Jalani Vaksinasi Covid-19

Lebih lanjut, Tito membantah anggapan, bila kendala rendahnya cakupan vaksin dikaitkan dengan kondisi geografis suatu wilayah yang berupa kepulauan.

Sebab, ia melihat di Kepulauan Riau (Kepri) justru capaian vaksinasinya cukup tinggi.

"Bulan lalu saya ke Kepri, Batam tersendiri, Bintan tersendiri, ada pulau terluar di Laut Cina Selatan, Pulau Sekatung, kemudian Kepulauan Anambas, ombaknya besar, tapi capaian vaksinnya tinggi. Padahal pulau terjauh," ucap Mendagri.

Adapun daerah yang berhasil mencapai target vaksinasi, kata Tito, karena menggunakan basis administrasi pemerintahan.

"Seperti yang dilakukan DKI dan Bali. Di Bali dimulai berbasis banjar (kampung)."

"Setiap kampung ada balai banjar. Sehingga terjadi penyebaran vaksinator di setiap banjar, kampung lebih kecil daripada desa."

"Setelah itu, kepala banjarnya aktif memanggil masyarakat, siapa yang belum divaksin, dia diundang ke sana. "

"Di sana kecepatan vaksin sangat cepat sekali. Itu juga tidak ada pengumpulan massa, sehingga tidak ada penularan juga," jelasnya.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada siswa di SD Al Azhar, Jalan Gunung Tanggamus, Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, Senin (20/12/2021). (TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA)

Di Jakarta, lanjut Tito, digunakan basis pemerintahan Rukun Warga (RW).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini