TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Sabtu (25/12/2021).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yaitu:
- Level I (Normal)
- Level II (Waspada)
- Level III (Siaga)
- Level IV (Awas)
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Sabtu (25/12/2021) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Pemkab Lumajang Percepat Pembangunan Hunian Sementara Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru
1. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Semeru terletak di Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru berada di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah, dengan angin lemah ke arah timur laut.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 20-23°C.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, terjadi 4 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-11 mm dan lama gempa 45-90 detik.
Kemudian, gempa Hembusan dengan amplitudo 5 mm, dan lama gempa 50 detik terjadi 1 kali.
Selain itu, tercatat 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 24 mm, S-P 3 detik dan lama gempa 15 detik.
Laporan kegempaan lainnya yaitu 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 20 mm, S-P 6 detik dan lama gempa 25 detik
Aktivitas kegempaan lain yang tercatat adalah gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 22 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 55 detik terjadi 1 kali.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Sultan Ground di Lereng Merapi Jadi Sasaran Aktivitas Tambang Ilegal
2. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Sinabung terletak di Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Menurut laporan pengamatan, asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100-500 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah tenggara dan barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 16-18°C.
Untuk pengamatan kegempaan, tercatat 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 11 mm, dan lama gempa 13 detik.
Tercatat laporan 3 kali gempa Guguran dengan amplitudo 5-14 mm dan lama gempa 22-190 detik.
Kemudian, ada 3 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 3-9 mm, dan lama gempa 6-11 detik.
Selain itu, tercatat 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 113 detik.
Laporan kegempaan lainnya yaitu 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 4 mm, S-P 11 detik dan lama gempa 26 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Majalengka Dibuka saat Nataru, Pendaki Harus Daftar Online
3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Merapi berada di Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Keadaan tersebut menyebabkan suhu udara sekitar gunung menjadi 14-22°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 568-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 78-94%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 47 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-23 mm dan lama gempa 34.6-156.3 detik.
Kemudian tercatat 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 21.5 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Ili Lewotolok terletak di Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis Gunung Ili Lewotolok berada di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 19.7-20°C, dengan kelembaban udara 71.4-71.6%.
Tercatat intensitas curah hujan di sekitar Gunung Ili Lewotolok yaitu 32.8 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 2 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 17.5-22.1 mm, dan lama gempa 32.6-36.5 detik.
Terjadi 28 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.7-12.7 mm, dan lama gempa 24.6-45.2 detik.
Sedangkan gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 7.1-9.7 mm, dan lama gempa 63.5-121.8 detik sebanyak 7 kali.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7.1-13.3 mm, S-P 14.4-25.9 detik dan lama gempa 48.1-224.3 detik
Catatan terakhir pengamatan telah terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api