News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Aceh

Hari Ini dalam Sejarah: Aceh Diguncang Gempa 9 M, Sebabkan Tsunami 30 Meter, 230 Ribu Orang Tewas

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Aceh setelah mengalami gempa bermagnitudo 9 dan diterjang tsunami pada 26 Desember 2004.

TRIBUNNEWS.COM - Jauh sebelum adanya gempa yang melanda NTT beberapa waktu lalu, Indonesia juga pernah diguncang gempa yang dahsyat.

Bahkan gempa tersebut hingga menyebabkan tsunami dan ratusan ribu korban berjatuhan.

Tepat hari ini, 17 tahun lalu, salah satu provinsi di Indonesia yaitu Aceh mengalaminya.

Dikutip dari laman Britannica, pada 26 Desember 2004 pukul 07.59 WIB, gempa dengan magnitudo 9,1.

Gempa Aceh tersebut pun berlangsung hingga 10 menit dan tidak hanya berdampak bagi Aceh tetap juga sebagian wilayah Sumatera Utara.

Baca juga: Peringati 17 Tahun Tsunami, Warga Susoh Abdya Aceh Gelar Ngaji dan Doa Bersama di Pantai Jilbab

Baca juga: Mengenang 17 Tahun Tsunami Aceh: Doa Bersama, Hari Pantangan Melaut Hingga Denda Bagi Pelanggar

Lalu untuk kedalamannya sendiri sekitar 10 kilometer di dasar laut dan bersumber sekitar 149 kilometer sebelah barat kota Meulaboh, Aceh seperti dikutip dari Kompas.com.

Gempa tersebut akhirnya menyebabkan gelombang tsunami dan bergerak menyebar ke arah pantai-pantai.

Penyebab Gempa Aceh

Masih dikutip dari Kompas.com, gempa disebabkan oleh interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Setelah itu, gempa yang tergolong dangkal ini menimbulkan tsunami di wilayah pantai Asia Tenggara dan Asia Selatan yag mana berada di sekeliling tiga pusat gempa tersebut.

Dikutip dari worldvision.org, gempa Aceh menyebabkan gelombang tsunami pertama yang terjadi dari Samudera Hindia dan sampai ke Banda Aceh dalam dalam waktu 15-20 menit setelah gempa dengan ketinggian gelombang mencapai 30 meter.

Selain Aceh, tsunami juga menerjan beberapa negara lain seperti Sri Lanka, India, Maladewa, dan Thailand dengan kecepatan mencapai 800 kilometer per jam serta tidak adanya peringatan dini sebelumnya.

Kemudian selang delapan jam setelah gempa dan berjarak 8000 kilometer dari pusat gempa di Asia, tsunami juga terjadi di pantai Afrika Selatan.

Akibatnya ribuan jiwa menjadi korban dan menyebabkan bangunan hancur hingga rusak berat.

Evakuasi Setelah Gempa dan Tsunami Terjadi

Warga sedang mencari harta benda yang tersisa akibat bencana gempa dan tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.

Sehari setelah kejadian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana alam gempa dan tsunami di Aceh sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Akibatnya, begitu banyak masyarakat terdampak yang kekurangan bahan makanan, air bersih, peralatan medis.

Kemudian sejak saat itu, begitu banyak bantuan Internasional berdatangan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana tsunami Aceh.

Bahkan pesawat militer dari Jerman hingga kapal induk milik AS didatangkan ke lokasi bencana.

Bantuan juga disalurkan oleh pihak Indonesia berupa dana dan barang kebutuhan darurat seperti makanan, tenda, air minum, selimut, obat-obatan, dan tenaga medis

Selain penyaluran bantuan, pencarian korban juga digencarkan dan dilakukan dari beberapa negara termasuk pihak Indonesia

Jumlah Korban Jiwa dan Kerugian

Jumlah korban akibat gempa dahsyat dan terjadi di beberapa negara dekat Samudera Hindia ini diperkirakan mencapai 230.000 orang tewas yang tersebar di 14 negara.

Kerusakan parah yang terjadi di wilayah Aceh dengan kurang lebih sekitar 170 ribu orang meninggal dunia disertai dengan bangunan hancur yang berada di sekitar pantai dan ratusan orang kehilangan tempat tinggal.

Selain itu 37 ribu orang dinyatakan hilang dan 572 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Sementara kerugian materil akbat tsunami ini diperkirakan mencapai 10 juta dolar AS atau Rp 141,8 miliar rupiah.

Aceh setelah Tsunami

Setelah terjadinya gempa dan tsunami yang meluluhlantakan Aceh, begitu banyak daerah di provinsi berjuluk Serambi Mekah tersebut untuk berbenah seperti pembangunan kembali infrastruktur dan pemulihan psikologi masyarakat yang terdampak.

Bahkan untuk mengenang tragedi bencana tersebut, dibangunlah Museum Tsunami yang mana salah satunya adalah memajang kondisi Aceh ketika terjadinya bencana tsunami.

Selain itu, Pemerintah Aceh juga menetapkan 26 Desember sebagai hari libur daerah dan meminta warga untuk melakukan peringatan dengan aneka aktivitas religi dan refleksi tiap tahunnya.

Kemudian setelah itu pada peringatan kali ini beberapa masyarakat  Aceh melakukan beberapa kegiatan untuk mengenang bencana tersebut.

Contohnya ratusan warga Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya menggelar doa dan pengajian bersama utnuk memperingati tsunami yang terjadi 17 tahun silam kemarin Sabtu (25/12/2021) seperti dikutip dari Tribun Aceh.

Sementara di Kabupaten Aceh Barat, dilakukan pembersihan kuburan masal pada Kamis (23/12/2021) oleh jajaran Denhubrem 012 yang juga melibatkan perangkat desa dan masyarakat setempat.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Aceh/Rahmat Saputra/Syamsul Azman)(Kompas.com/Azwab Nanda Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini