TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima tamu istimewa di kantornya di Gedung Kementerian Pertahanan, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (24/12/2021) sore lalu.
Adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang datang mengunjungi Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus pasangannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu.
Meski kini sama-sama menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo dan Sandiaga nyatanya jarang bertemu.
Karena itu Prabowo sempat kaget dengan kunjungan Sandiaga tersebut.
Namun yang lebih membuatnya kaget, Sandiaga ternyata datang dengan berjalan kaki dari Kantor Kementerian Parekraf menuju Kementerian Pertahanan.
Cerita menarik itu diungkapkan Sandiaga lewat video yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya @sandiuno, Sabtu (25/12/2021).
"Ada yang menarik saat bertemu dengan Pak @prabowo kemarin sore. Ia terkejut mendengar saya berjalan kaki menuju ke kantornya. Padahal jaraknya memang tak jauh, tak lebih dari 200 meter, masih bertetangga," tulis Sandiaga.
Dalam video yang diunggahnya itu, Sandiaga yang mengenakan batik biru awalnya terlihat memberikan hormat kepada Prabowo. Prabowo kemudian menyapanya.
Baca juga: Gerindra: Prabowo Komitmen Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi Jika Terpilih Jadi Presiden di 2024
"Hah? Oh Jalan kaki," ucap Prabowo mendegar pengakuan Sandiaga.
"Saya kira Anda kantornya di Kebayoran, ternyata di sini," ujarnya.
"Saya jalan kaki, kantornya itu sebelahan sama Indosat," ungkap Sandiaga merespons keterkejutan Prabowo.
Untuk meyakinkan Prabowo, Sandiaga lalu mengajaknya keluar ruangan dan menunjukkan lokasi kantornya.
"Sini Pak, Itu kantor saya Pak. Itu yang ada PH itu," kata Sandi sambil menunjuk gedung Kemenparekraf.
"Yang merah-merah itu?" tanya Prabowo kemudian Sandiaga menjelaskan tentang lokasi kantornya itu.
Sandiaga sendiri mengaku sangat senang bisa bersilaturahmi dengan Prabowo. Apalagi mengingat jadwalnya dan Prabowo yang sangat padat.
Baca juga: Sandiaga Uno: Generasi Muda Harus Gerak Cepat, Gerak Bersama dan Garap Semua Potensi
"Dalam pertemuan ini kami lebih banyak membahas terkait perkembangan isu terkini, khususnya di sektor ekonomi. Kami paham betul bahwa masyarakat ingin kebangkitan ekonomi segera terwujud," tulis Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan sektor ekonomi di Indonesia sudah mulai bangkit. Sejumlah lapangan kerja sudah mulai kembali tercipta.
"Dari pertemuan ini, saya berharap kita bisa sama-sama memberikan pesan optimis kepada masyarakat. Sekaligus memastikan bahwa program yang pemerintah hadirkan telah tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu," tulis Sandiaga.
Terkait kunjungan Sandiaga ke kantor Prabowo itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pertemuan itu adalah kunjungan biasa dan tidak ada kaitannya dengan 'serangan' politikus Gerindra, Kamrussamad kepada Sandiaga beberapa waktu lalu.
"Nggak ada kaitannya, itu pertemuan biasa," kata Habiburokhman, Sabtu (25/12/2021).
Habiburokhman pun meminta pertemuan itu tidak dikaitkan dengan serangan Kamrussamad tersebut.
Dia menyebut meski keduanya jarang bertemu, hubungan mereka baik-baik saja.
"Beliau berdua kan sama-sama di kabinet, jangan semua hal dikait-kaitkan. Karena sama-sama sibuk di bidang masing-masing, jadi memang jarang bertemu di kantor seperti kemarin. Di luar itu komunikasi beliau berdua oke-oke saja," ujarnya.
Habiburokhman menyebut pernyataan Kamrussamad beberapa waktu lalu yang ditujukan kepada Sandiaga merupakan pernyataan pribadi, bukan Gerindra.
Dia mengatakan Partai Gerindra tidak perlu terus-menerus mengklarifikasi hal tersebut.
"Tempo hari kami sudah tegaskan bahwa pernyataan Pak Kamrussamad itu bersifat pribadi, jadi partai nggak perlu terus-menerus klarifikasi," imbuhnya.
Sandiaga sebelumnya memang sempat mendapatkan 'serangan' dari Kamrussamad.
Serangan itu dilatarbelakangi deklarasi dukungan sejumlah ulama yang mengatasnamakan Ijtima Ulama kepada Sandiaga sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Kamrussamad bereaksi atas dukungan tersebut.
Dia menuding Sandiaga merekayasa forum Ijtima Ulama dan menggunakan identitas ulama untuk kepentingan politik.
"Upaya rekayasa forum Ijtima Ulama DKI Jakarta (deklarasi bulan Oktober 2021) dan forum Ijtima Ulama Jawa Barat (deklarasi bulan Desember 2021) merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa," kata Kamrussamad.
Baca juga: Simulasi Capres-Cawapres Versi Charta Politika: Ganjar-Erick Kalahkan Prabowo-Puan dan Anies-AHY
"Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama," imbuhnya.
Sandiaga sendiri belakangan menjawab tudingan itu dan menegaskan bahwa saat ini fokusnya adalah menjalankan tugas dan fungsi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
"Tanggapan saya adalah tentunya sekarang saya fokusnya di Parekraf. Nggak kepikiran sama sekali untuk melakukan hal-hal yang lain," ucap Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menepis memanfaatkan identitas ulama untuk kepentingan politik.
Sandiaga mengaku selalu memuliakan ulama.
"Tentunya saya selalu memuliakan ulama. Ulama itu waratsatul anbiya. Ulama itu adalah panutan saya dan kami sangat memuliakan dan panutan dari ulama-ulama," jelasnya.(tribun network/fah/mam/dod)