News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Strategi BNN Berantas Narkoba di Indonesia

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Petrus Reinhard Golose, dan para petinggi Polri hadir saat pengungkapan kasus narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/6/2021). Tim Satuan Tugas Narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Jakpus berhasil mengagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat 1,129 ton jaringan Timur Tengah-Indonesia. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Jaringan sindikat narkoba internasional yang paling banyak diungkap berasal dari golden triangle dan golden crescent.

Dari jaringan yang diungkap, BNN mengungkap 760 kasus tindak pidana narkoba dan mengamankan 1.109 tersangka.

”Sementara barang bukti narkoba yang disita pada 2021 adalah 3,313 ton sabu-sabu; 115,1 ton ganja; 50,5 hektare lahan ganja; dan 191.575 butir ekstasi,” kata Petrus Golose.

Strategi selanjutnya adalah smart power approach.

Lewat pendekatan ini, BNN melakukan penanggulangan permasalahan narkoba dengan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan memaksimalkannya di era digital ini dalam segala aspek P4GN.

Salah satunya dengan meningkatkan teknologi intelijen serta pemutakhiran data secara digital.

BNN bersama dengan Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei nasional penyalahgunaan narkoba tahun 2021 dengan hasil angka prevalensi secara nasional mengalami kenaikan.

”Pada kategori setahun pakai, dari yang sebelumnya 1,80 persen atau 3.419.188 pada tahun 2019, kini menjadi 1,95 persen atau 3.662.646 pada tahun 2021 dan pada kategori pernah pakai meningkat dari 2,40 persen atau 4.534.744 menjadi 2,57 persen atau 4.827.616,” kata Petrus Golose.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini