Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin menyampaikan secara terbuka bahwa dia telah resmi bergabung bersama Partai Buruh.
Ahli Hukum Tata Negara ini mengemukakan alasan di balik pilihan politiknya itu.
“Ada dua alasan yang mendasari saya memilih Partai Buruh sebagai alat perjuangan. Pertama, partai ini memiliki idealisme. Ideologi dan garis perjuangannya jelas”, ujar dia dalam keterangan yang diterima, Junat (31/12/2021).
Lebih lanjut, dia menguraikan hal itu menjadi pembeda antara Partai Buruh dengan partai politik yang lain.
Baca juga: Tiga Partai Baru Bakal Nyodok: Hanura, PSI, PKPI Bisa Terganjal
“Saya sudah belasan tahun menjadi pemerhati di bidang politik dan bahkan pernah menjadi konsultan independen untuk banyak partai politik di Indonesia. Jadi saya tahu betul bedanya partai ini dengan partai-partai yang lain," ujar dia.
Dia menyebut faktor figur yang berada di dalam kepengurusan partai dijadikan sebagai alasan yang kedua bagi dirinya bergabung untuk di Partai Buruh.
Menurutnya, para pengurus Partai Buruh adalah orang-orang yang memiliki komitmen dan sudah teruji dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Para tokoh buruh itu tidak perlu lagi kita ragukan komitmennya. Sejak dulu mereka secara ikhlas, tanpa pamrih, dan tak pernah kenal lelah selalu konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Lihatlah hasil perjuangan mereka dalam mendorong lahirnya Undang-undang BPJS, misalnya. Rakyat hari ini bisa menikmati fasilitas jaminan kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau," kata dia.
Baca juga: Partai Buruh Desak Presidential Threshold 0 Persen, Said Iqbal: Membahayakan Kalau Tetap 20 Persen
Soal kenaikan upah dan pemenuhan hak-hak pekerja yang selama ini juga bisa dinikmati oleh buruh beserta keluarganya, dikatakan oleh Said, merupakan contoh lain dari hasil perjuangan konkret para tokoh serikat pekerja yang kini bergabung dalam kepengurusan Partai Buruh.
Pada bagian lain, dia menyebut tokoh nasional yang sering terlibat dalam penyusunan berbagai produk peraturan perundang-undangan Pemilu ini meyakini Partai Buruh dapat berbicara banyak di Pemilu 2024.
“Potensi yang dimiliki oleh partai ini luar biasa. Basis keanggotaan partai tidak hanya terbatas pada kelompok buruh saja. Tetapi ada juga nelayan, petani, mahasiswa, guru honor, rakyat miskin kota, kelompok perempuan, pembantu rumah tangga, ojek online, pedagang pasar, kaki lima, serta elemen masyakarat lainnya. Bergabungnya banyak elemen masyarakat itu membuat saya optimis Partai Buruh akan berjaya di pemilu nanti," ujar dia.
Dalam kepengurusan dewan pimpinan pusat Partai Buruh yang kini menggunakan sebutan “Komite Eksekutif atau Executive Committee (Exco)”, Said Salahudin menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian Strategis Kepesertaan dan Pemenangan (BPSKP) Partai Buruh.
Badan ini berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden Partai.
Selain itu, pakar dibidang Pemilu ini juga ditunjuk sebagai Ketua Tim Khusus (Timsus) Pemenangan Partai Buruh. Tugas utama Timsus adalah memastikan Partai Buruh dapat menjadi Peserta Pemilu 2024 dan lolos ambang batas parelemen atau ‘parliamentary threshold’.
Said Salahudin sebelumnya sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).
Tepat di Hari Pahlawan 10 November 2021 ia menyatakan berhenti dari jabatan pengurus dan keanggotaan partai tersebut.