TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Banten Wahidin Halim akan mencabut laporan dan sepakat berdamai dengan para buruh setelah kedua pihak bertemu di rumah pribadinya di Pinang, Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/1/2022) malam.
Menanggapi hal itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengapresiasi langkah yang diambil Gubernur Banten Wahidin Halim.
Andi Gani memuji langkah Gubernur Banten yang akan mencabut laporannya hari ini terhadap buruh di Polda Banten.
Baca juga: KSPSI Tangerang Mengupayakan dan Memohon Gubernur Banten Cabut Laporan
Baca juga: Selama Tak Ada Itikat Baik dari Buruh, Gubernur Banten Tak Bakal Cabut Laporan demi Jaga Marwah
Menurutnya, sikap Gubernur Banten menunjukkan sebagai bapak yang mengayomi semua rakyat di Banten.
"Karena dari awal saya sudah tegaskan langkah restorative justice merupakan langkah yang tepat untuk masalah buruh dan Gubernur Banten ini. Bukan dengan cara peradilan. Buruh hanya memperjuangkan hak-haknya," kata Andi Gani kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Andi Gani yang juga pimpinan buruh ASEAN ini berharap hal tersebut bisa jadi pembelajaran buat semua.
Ia meminta ke depan hubungan antara buruh dan Gubernur Banten lebih baik lagi.
Hubungan yang baik, kata Andi Gani, akan menghindarkan dari masalah karena tersumbatnya komunikasi.
Baca juga: Setelah PDIP dan Gerindra, Giliran Golkar yang Beberkan Skenario Duet Pilkada DKI 2024
Baca juga: Geger Pemkot Bekasi Belanja Karangan Bunga Rp 1,1 Miliar, Wali Kota Angkat Bicara
Andi Gani juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Banten, Direktur Kriminal Umum (Dikrimum) Polda Banten yang sudah bertindak sangat profesional dan proporsional dalam menangani kasus ini.
Dalam kesempatan ini, Andi Gani turut berpesan pada buruh yang akan melakukan aksi demonstrasi hari ini di Banten agar tetap mengedepankan aksi damai dan menerapan protokol kesehatan ketat.
Seperti diketahui, Gubernur Banten Wahidin Halim menegaskan, akan mencabut laporannya atas para buruh yang menerobos masuk ruangannya saat demo menolak penetapan upah minimum pada Rabu (22/12) lalu.
"Sebagai pemimpin Banten bersama serikat buruh bertemu di sini, dan saya kira silaturahmi ini menjadi suatu nilai norma bagi umat muslim, masyarakat Indonesia. Saya terima dengan senang hati dan saya cabut (laporan di Polda Banten), karena saya prinsip tidak mau menyakiti siapapun, saya sendiri berpatokan pada akhlakul karimah," tuturnya.