TRIBUNNEWS.COM - Eks politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean, memberikan klarifikasi soal cuitannya yang dituding menistakan agama.
Cuitan yang ditulis Ferdinand pada Selasa (4/1/2022), dinilai bermuatan SARA dan berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Namun, cuitan Ferdinand tersebut tampaknya telah dihapus.
Kendati demikian, sejumlah akun Twitter membagikan ulang cuitan Ferdinand.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih, Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allah tak perlu dibela," cuit Ferdinand.
Baca juga: Singgung Kasus Ferdinand, Ketua MUI Cholil Nafis: Tak Boleh Memaki Tuhan Umat Agama Lain
Baca juga: Dilaporkan ke Bareskrim, Ferdinand: Kasus Harus Dalam Koridor Hukum, Jangan Sesuai Selera PelaporĀ
Buntut dari cuitannya, tagar Tangkap Ferdinand menjadi trending topik Twitter, Kamis (6/1/2022).
Ia juga dilaporkan ke polisi oleh Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama.
Menurut Haris, cuitan Ferdinand tidak Pancasilais.
Bahkan, Haris mengatakan cuitan Ferdinan itu telah membuat kegaduhan dan perpecahan antar umat beragama.
"Intinya bahwa, dia membanding-bandingkan bahwa dia adalah yang kuat, punya dia yang kuat, punya orang yang lemah."
"Itu juga merusak persatuan lah, kita melihat bagaimana tweet Ferdinand yang terakhir ini sudah sangat menggangu dan meresahkan masyarakat Indonesia," jelas Haris, Rabu, dilansir Tribunnews.
Mengenai cuitannya yang menimbulkan kegaduhan, Ferdinand pun memberikan klarifikasi lewat video yang diunggah di akun Twitternya, @FerdinandHaean3, Kamis.
Ia mengaku tak bermaksud menyerang kelompok tertentu dengan cuitannya itu.
Ferdinand mengklaim apa yang ditulisnya merupakan dialog imajiner antara hati dan pikirannya.