Meski demikian, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kembali mengingatkan masyarakat menunda atau membatalkan rencana melakukan perjalanan keluar negeri untuk kepentingan yang tidak esensial.
Baca juga: Dimulai Bulan ini, Vaksinasi Booster Bakal Diberikan Pada Populasi yang Sudah Divaksin Primer
Pengetatan Pintu Masuk Negara untuk Menekan Laju Penularan Omicron
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah demi menekan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Upaya seperti Polri meluncurkan aplikasi Monitoring Karantina pada 6 Januari 2022 di terminal keberangkatan Bandara Soekarno - Hatta.
Aplikasi ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor untuk memastikan karantina dijalankan secara disiplin dan tidak ada transmisi lokal.
Khususnya terkait varian Omicron melalui upaya penyatuan data menjadi satu sistem sebagai visi bersama satu data nasional.
"Demi menekan laju penularan Omicron, Pemerintah Indonesia terus meningkatkan upaya skrining ketat di pintu-pintu masuk negara serta menegakkan peraturan karantina tanpa pandang bulu," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19, Kamis (6/1/2022).
Kementerian Perhubungan pun memprediksi kedatangan ke Indonesia akan mulai meningkat signifikan per tanggal 5 Januari 2022 hingga beberapa minggu kedepan. Setidaknya, sampai minggu ketiga bulan Januari 2022.
"Sehingga langkah antisipasi direncanakan sedemikian rupa.”
“Termasuk keputusan untuk menunda segala bentuk perjalanan yang tidak mendesak dan terencana apalagi dalam jumlah besar. Karena akan memberikan risiko terhadap kebershasilan pengendalian COVID-19 pasKa Nataru," lanjut Wiku, dikutip Tribunnews.com dari Covid19.go.id.
Selain itu, Satgas juga menghimbau Pemerintah dan Satgas Covid-19 di daerah tetap mengencarkan upaya 3T (testing, tracing dan treatment).
"Meskipun begitu saya mohon masyarakat tidak lengah serta tetap waspada melakukan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari," ucap Wiku.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona Varian Omicron