Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung Sumatera Barat (Sumbar) yang menurutnya sudah berbeda dari yang dikenalnya dulu.
Megawati menilai sejumlah adat budaya warga Minangkabau itu seperti Ninik Mamak mulai tak terlihat lagi oleh warga Sumbar.
Bahkan, ia pernah mempertanyakan itu kepada Ahmad Syafii Maarif, tokoh Muhammadiyah sekaligus anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang berasal dari Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan Megawati saat pidato politik peringatan HUT Ke-49 PDI Perjuangan secara virtual, Senin (10/1/2022).
"Saya tanya kenapa sih Sumatera Barat menjadi berubah ya Buya (Ahmad Syafii Maarif)? Sudah tidak adakah yang namanya tradisi bermusyawarah mufakat oleh Ninik Mamak itu?" tanya Megawati.
Baca juga: Sapaan Megawati ke Ahok Tak Ada Hubungannya dengan Pilgub DKI
Tak hanya itu, Megawati menyebut Sumbar tak lagi memiliki tokoh-tokoh nasional yang populer.
Padahal, pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan, Sumbar banyak melahirkan tokoh nasional.
Megawati juga mempertanyakan daerah lain yang juga mulai kehilangan nilai budaya kepemimpinan seperti Aceh.
"Sekarang saya tanya saja sama orang di Sumatera Barat, rasanya kok kaya jadi sepi ya, begitu ya di sana. Seperti tadi saya katakan, Aceh saja banyak melupakan Sultanahnya, Sultanah lho, jadi Sultanah itu perempuan," ucap Megawati.
Presiden ke-5 RI itu pun berbicara mengenai tantangan negara dari masa ke masa.
Megawati pun mengutip peryataan Bung Karno.
"Bung Karno menegaskan lebih mudah karena melawan penjajah tinggal diusir, tapi kalau kita menjadi lebih sulit karena berhadapan dengan bangsa sendiri," ujar Megawati.