Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan kepercayaannya kepada Mayjen Untung Budiharto untuk memimpin Kodam Jaya.

Dudung mengatakan kiprah Kodam Jaya/Jayakarta akan selalu termonitor pemerintah pusat karena hampir 60% kegiatan adalah kegiatan pemerintah pusat, dan 40% sisanya adalah kegiatan pemerintah daerah.

Ia mengatakan hal-hal yang positif maupun negatif akan secara nyata termonitor dan kegiatan Kodam Jaya lebih banyak ketemu Presiden daripada Gubernur.

Dudung juga mengatakan Kodam Jaya/Jayakarta merupakan pintu gerbangnya TNI Angkatan Darat sekaligus TNI di seluruh Indonesia.

Baca juga: KSAD Dudung Janji Prioritaskan Kesejahteraan Prajurit saat Kunjungi Kodam VI Mulawarman

Apabila Jakarta goyang, kata dia, maka akan berpengaruh kepada seluruh wilayah lainnya di Indonesia.

Oleh karena itu Dudung berpesan kepada Untung sebagai Pangdam Jaya yang baru untuk menyikapi terhadap kegiatan-kegiatan dan selalu mewaspadai setiap perkembangan situasi.

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Pangdam Jaya/Jayakarta dari Mayjen TNI Mulyo Aji kepada Mayjen TNI Untung Budiarto di Mabesad, Jakarta pada Senin (10/1/2022).

“Saya percayakan kepada Mayjen TNI Untung untuk memimpin Kodam Jaya/Jayakarta, kendalikan seluruh prajurit. Ciptakan rasa aman dan tenteram serta tetap menyikapi setiap situasi, sehingga hal-hal dan langkah antisipasi bisa dilakukan sedini mungkin,” kata Dudung dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD pada Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Eks Tim Mawar Jadi Pangdam Jaya, Komisi I DPR: Tak Masalah Jika Ingin Mengabdi kepada Negara

Dudung melanjutkan komunikasi sosial dengan masyarakat harus betul-betul memberdayakan media yang ada karena setiap langkah dan kegiatan yang bersinggungan dengan masyarakat akan berdampak positif bagi keterwakilan TNI Angkatan Darat di Jakarta.

“Lakukan inovasi, Imajinasi dan kreativitas yang positif, yang nantinya akan tercermin bahwa TNI AD betul-betul dicintai dan disayangi oleh masyarakat,” kata Dudung.

Dudung juga berharap kepada pejabat yang baru untuk selalu menjalin komunikasi dan bersilaturahmi dengan mengunjungi para Purnawirawan TNI AD, LVRI, PPRI, PPAD, PEPABRI dan sebagainya.

“Kita merupakan generasi penerus, minta masukkan dari mereka (para Purnawirawan TNI AD), karena pasti ada hal-hal yang bisa dijadikan pedoman bagi kita,” kata dia.

Di akhir sambutannya Dudung kembali mengingatkan untuk selalu melakukan pengecekan secara langsung terhadap kondisi prajurit TNI AD di lapangan.

Menurutnya hal tersebut diperlukan guna mengatasi kesulitan dan kekurangan prajurit ketika bertugas.

“Pangdam Jaya tidak akan melakukan kegiatan sendirian, tetapi akan dibantu oleh Angkatan Darat,” kata dia.

Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi TNI AD dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana beserta jajaran pengurus inti.

Sekadar informasi Untung sebelumnya menjabat Staf Khusus Panglima TNI.  

Untung merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1988, dari kecabangan Infanteri yang mengawali karirnya di korp baret merah Kopassus.

Pria Kelahiran Tegal 56 tahun yang lalu ini pernah menjabat sebagai Komandan Yonif 733/Masariku, Komandan Kodim 1504/Ambon hingga Komandan Korem 045/Garuda Jaya.

Untung juga pernah menjabat sebagai Wakil Asisten Operasi KSAD, periode 2017 hingga 2019.

Ia kemudian menjadi Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) I/Bukit Barisan, dan juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Sementara itu Mayjen TNI Mulyo Aji akan menempati jabatan selanjutnya sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI.