TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Alissa Wahid, putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang ditunjuk menjadi Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengumumkan susunan lengkap PBNU masa khidmat 2022-2027 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Rabu (12/1/2022).
Alissa bersama empat perempuan lainnya masuk jajaran kepengurusan PBNU.
Dilansir Tribunnews, empat wanita itu adalah Hj Khofifah Indar Parawansa, Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz, Nyai Hj Sinta Nuriyah A Wahid, dan Nyai Hj Machfudhoh Aly Ubaid.
Hj Nafisah, Hj Sinta Nuriyah, dan Hj Machfudhoh Aly Ubaid masuk sebagai Mustasyar.
Baca juga: Profil 3 Perempuan yang Masuk Jajaran Pengurus PBNU, Pertama Kali dalam Sejarah, Ada Sinta Nuriyah
Baca juga: Gus Ipul Ditunjuk Jadi Sekjen PBNU, Nusron Wahid Jadi Wakil Ketua Umum
Sementara, Alissa dan Khofifah tergabung di Tanfidziyah.
Masuknya kelima perempuan tersebut dalam kepengurusan NU adalah pertama kalinya dalam sejarah, sepanjang 96 tahun kalender Masehi atau 99 tahun kalender Hijriyah, sejak NU berdiri.
Profil Alissa Wahid
Mengutip Wikipedia, Alissa Wahid lahir pada 25 Juni 1973.
Alissa yang merupakan putri sulung Gus Dur, dikenal sebagai psikolog yang berfokus pada keluarga, anak, dan wanita.
Ia adalah lulusan sarjana dan magister profesi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dikutip dari situs alumni UGM, Alissa sudah mulai tertarik pada masalah keluarga sejak dulu.
Pada 1991-1996, Alissa aktif menjadi manajer sebuah proyek sosial bernama Indonesia Planned Parenthood Association yang berfokus pada pengembangan diri anak muda dan kesehatan reproduksi di berbagai SMA di Yogyakarta.
Lalu, di tahun 1997-2001, ia berperan aktif dalam diskusi mengenai isu kesetaraan gender dan menjadi Manajer Program Pendidikan di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak.